TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perubahan terjadi pada tubuh wanita pasca-persalinan, begitu juga dengan kehidupan seks setelah melahirkan. Kurangnya waktu, kelelahan, penyesuaian dengan bayi, perubahan hormon, dan kekhawatiran akan hamil lagi merupakan masalah-masalah yang membuat seks setelah melahirkan menjadi kurang bisa dinikmati.
Agar berhubugan seks tak terlalu berisiko, ada saat yang tepat untuk melakukannya. Dokter telah memberikan ‘lampu hijau’ untuk Anda dan pasangan kembali bercinta 4-6 minggu setelah persalinan, tapi bukan berarti seks setelah melahirkan akan sama seperti sebelum memiliki anak.
Perubahan hormon pasca-melahirkan dapat membuat jaringan vagina menjadi lebih tipis dan sensitif. Vagina, rahim, maupun leher rahim Anda juga belum kembali ke ukuran normal. Belum lagi menyusui bayi dapat menurunkan gairah bercinta.
Para ibu membutuhkan waktu sebelum akhirnya siap kembali berhubungan intim dengan suami. Sebagian besar wanita membutuhkan waktu 1-3 bulan setelah bayi lahir, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama.
Anda juga harus bersabar sedikit apabila terjadi robekan perineum atau episiotomi saat proses persalinan. Episiotomi adalah tindakan bedah untuk memperlebar saluran vagina. Bila terlalu cepat berhubungan seks setelah melahirkan, kemungkinan risiko komplikasi dapat terjadi, seperti perdarahan pasca-persalinan dan infeksi rahim.
Sebuah penelitian pada 2005 menemukan bahwa 83 persen wanita mengalami masalah seksual pada tiga bulan pertama pasca-persalinan. Namun, angka ini menurun pada bulan-bulan berikutnya.
Beberapa masalah seks setelah melahirkan di antaranya adalah vagina kering, jaringan vagina yang tipis, hilangnya elastisitas pada jaringan vagina, robeknya perineum, perdarahan, nyeri dan ngilu, otot yang kendur, kelelahan, hingga gairah seks atau libido yang rendah
Persalinan normal membuat otot-otot pada dinding vagina meregang. Otot-otot ini membutuhkan waktu untuk memulihkan kekuatan dan stabilitasnya. Sementara, persalinan dengan operasi Caesar juga mengalami hal sama, ditambah rasa nyeri bekas luka jahitan di perut.