TEMPO.CO, Jakarta - Dinda Hauw mencuri perhatian publik setelah dilamar oleh Rey Mbayang pada Kamis 9 Juli 2020 dan menikah sehari kemudian. Pasangan muda ini menjalani proses taaruf, tidak melewati masa pacaran seperti pasangan pada umumnya. Keduanya hanya mengenal sebatas rekan kerja.
Awalnya Dinda Hauw sempat ragu untuk menjalani taaruf, bahkan ia berargumen tidak ingin mencoba sekalipun taaruf. Tapi ternyata bagi Dinda, proses taaruf itu benar-benar indah. Dia belajar mengenal Rey secara terrbuka walaupun tanpa pacaran tapi memiliki tujuan pasti yaitu jenjang pernikahan atas kemauan dan kehendak Tuhan.
Menurut psikolog Klinis Mufliha Fahmi atau yang akrab disapa Lya ini mengatakan antara taaruf dan pacaran sama-sama menjadi metode untuk menuju pernikahan jadi tidak ada metode yang lebih baik satu sama lain. "Mau jalan apa yang dipilih, keduanya harus mencapai suatu hal yang substansial, yaitu pengetahuan untuk saling mengenal pasangan," ucap Lya saat dihubungi Tempo.co, Sabtu 11 Juli 2020.
Berdasarkan pengalaman Lya yang kerap menerima konseling pra-pernikahan, tidak bisa dikatakan proses pacaran lebih baik dari taaruf kalau dalam prosesnya tidak terdapat proses mengenal pasangan lebih dalam. "Hanya ritual sayang-sayangan atau ke bioskop tanpa ada obrolan mendalam untuk mengenal masing-masing," ujarnya.
Sedangkan taaruf bisa mencari informasi melalui orang-orang di sekitarnya dan seberapa lengkap dia mendapat informasi yang valid dari orang-orang sekitarnya. "Subtansi kita dikerahkan untuk mendapat informasi seperti apa orang yang akan menjadi pasangan kita," ucap Ppsikolog yang tinggal di Yogyakarta ini.
Pasangan yang ingin menikah dengan metode taaruf, pastikan informasi bisa didapatkan lengkap, karena jika informasi kurang maka harus disiapkan sejak awal kalau akan muncul potensi konflik di kemudian hari. "Pacaran dan taaruf sama saja menjadi metode mengenal pasangan. Ada yang beranggapan kalau taaruf lebih syari, tapi nggak berarti otomatis jadi cara yang paling benar dan otomatis membawa kita pada pernikahan baik," lanjut dia.
Selain itu, pahami sedari awal kalau tidak menjamin pernikahan akan baik tanpa melakukan usaha untuk saling mengenal pasangan masing-masing. "Jangan sebatas sudah melakukan taaruf, merasa sudah cocok langsung menikah tanpa sama sekali mengenal itu yang bahaya menurut saya," pungkas Lya.