TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada sekolah bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak. Namun sebagai orang tua, Anda harus terus belajar sepanjang masa. Hal itulah yang diyakini oleh Aliya Rajasa sebagai bekal dalam mendampingi ketiga anaknya tumbuh kembang.
Istri Edhie Baskoro Yudhoyono ini mengatakan jika proses menjadi orang tua tidak cukup hanya ilmu. Tapi terus belajar dan menempa diri dengan beragam informasi terkini yang sesuai dengan tumbuh kembang anak.
Baca Juga:
"Jadi aku melihat gaya belajar anak-anak berbeda sama aku kecil, sejak bayi pun sudah berbeda. Awalnya dari situ yang bikin saya berpikir harus belajar terus. Sambil menerima kalau zaman orang tua dengan kita jadi orang tua itu berbeda," ucap Aliya Rajasa dalam Live Instagram Tiga Generasi, Rabu 1 Juli 2020.
Sambil mengingat kembali masa kecilnya, perempuan kelahiran 26 April 1986 ini mengatakan caranya belajar dan bereksplorasi hanya dari yang orang tua pahami, jadi one way exploration. "Misalnya kalau belajar saya lebih memahami belajar yang diklasifikasikan jadi audio, visual, dan audio visual," tambah Aliya Rajasa.
Menurut Aliya, saat ini tidak hanya cukup dari ketiga cara itu. Tapi perlu sentuhan lebih dan praktik langsung. "Kita harus mengejar kondisi ini tanpa menjadi beban buat kita, tapi juga bisa bantu mereka dengan banyak stimulus yang bisa menjawab kebutuhan mereka di masa depan," imbuhnya.
Ibu tiga anak Airlangga Satriadi Yudhoyono, Pancasakti Maharajasa Yudhoyono, dan Gayatri Idalia Yudhoyono ini masih terus mempelajari model belajar anak-anaknya/ Aliya Rajasa meyakini sebenarnya dalam proses belajar tidak ada yang baik atau buruk tapi apa yang cocok bisa diterapkan oleh anak.
"Nanti kan ketika mereka akan banyak menerima informasi yang statis, maka sudah punya dasar untuk memiliki kemampuan beradaptasi," ucap Putri sulung dari pasangan Hatta Rajasa dan Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa ini.
Aliya pun menemukan perbedaan cara belajar ketiga anaknya sejak kecil. Gaya belajar mereka pun tidak bisa disamakan karena karakteristiknya juga berbeda. Sebagai contoh, anak pertama Airlangga suka balok dan meronce sejak kecil, sedangkan anak kedua Pancasakti sama sekali tidak suka permainan itu.
"Aku tidak bisa menyamakan adik harus bermain yang sama dengan kakak. Walaupun ya bisa saja saya samakan mainan kesukaan mereka, tapi kebayang nggak melihat wajah dan ekspresi anak aku jadi enggak happy," ucapnya.
Baca juga: Aliya Rajasa Khawatir Anak Belajar di Sekolah saat Pandemi
Dengan melihat proses belajar yang berbeda sejak kecil itu, Aliya Rajasa mengatakan sebagai orang tua harus terus ikut belajar agar bisa memahami minat anak tanpa mengurangi tujuan tumbuh kembang. "Yakni belajar kesabaran, tidak mudah putus asa dan terus mencoba," imbuhnya.