TEMPO.CO, Jakarta - Madu telah dimanfaatkan selama berabad-abad oleh manusia. Selain sebagai pemanis alami, madu juga bisa membantu mengatasi masalah kesehatan seperti batuk, gangguan pencernaan, hingga untuk kecantikan kulit.
Tak banyak yang tahu bahwa madu ada yang mentah dan ada pula madu biasa. Umumnya, madu yang kita konsumsi adalah madu biasa. Dilansir dari laman Times of India, madu ini telah disaring, dipasteurisasi, dan diproses untuk meningkatkan daya simpannya agar dapat diedarkan secara komersial.
Proses pasteurisasi meningkatkan umur simpan dan membunuh segala bentuk patogen. Namun, proses pengolahan mengurangi kandungan nutrisi dan antioksidannya.
Sementara, madu mentah merupakan bentuk paling murni yang diekstrak dari sarang lebah. Pada dasarnya madu ini merupakan nektar bunga yang dikumpulkan oleh lebah madu, yang selanjutnya disimpan di sarang madu.
Baca: 5 Cara Mudah Bedakan Madu Asli dan Palsu, Pakai Lilin dan Koran
Madu mentah tidak mengalami semua proses. Madu ini diekstraksi setelah mengeluarkan lilin lebah, serbuk sari, dan lebah mati. Karena tidak mengandung zat tambahan, konsentrasi nutrisi madu mentah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan madu lainnya.
Madu mentah diperkaya dengan vitamin, mineral, enzim, dan antioksidan. Selain itu, madu ini memiliki lebih dari 30 senyawa bioaktif yang juga dikenal sebagai polifenol. Antioksidan ini membantu meningkatkan kesehatan jantung, pencernaan, dan membantu mengurangi edema.
Keunggulan lainnya, enzim aktif di dalamnya membantu meningkatkan metabolisme. Sayangnya, madu mentah tidak cocok untuk semua orang karena mungkin mengandung bakteri yang dikenal sebagai Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat menyebabkan botulisme atau keracunan karena bakteri, khususnya pada bayi.
Namun, bagi orang dewasa, madu mentah berkhasiat mengatasi masalah pencernaan, radang tenggorokan dan batuk, merawat kecantikan kulit dan rambut, menyembuhkan luka, hingga membantu menurunkan berat badan.