TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang tua, membangun kebiasaan makan sehat pada anak-anak tentu tidak mudah. Sebab membutuhkan proses yang panjang dan juga konsisten. Termasuk dimulai sejak anak-anak masih kecil sehingga mudah membentuk kebiasaan rutin.
Beberapa anak mungkin menjadi pemilih makanan yang sama seperti ketika mereka masih anak-anak prasekolah, sementara anak yang lain matang untuk menjadi petualang yang siap, mau, dan mampu mencoba makanan baru. Apa pun kebiasaan makan anak Anda yang telah dikembangkan, Anda dapat membantu membentuk preferensi dan sikap mereka terhadap makanan bergizi dengan membimbing mereka menuju kebiasaan makan yang sehat.
Berikut ini 7 cara membangun kebiasaan makan sehat pada anak-anak seperti dilansir dari laman Very Well Mind
1. Isi keranjang belanja dengan makanan sehat
Untuk menunjukkan kepada anak Anda pilihan makan sehat, isi keranjang belanjaan Anda dengan produk segar dan kurangi makanan olahan. Anda dapat membuat permainan dengan memetik berbagai buah dan sayuran (brokoli hijau, paprika kuning dan merah, wortel oranye). Kemudian, bicarakan hidangan yang bisa Anda buat dalam minggu mendatang, seperti menumis sayuran aneka warna.
2. Biarkan anak-anak Anda bantu memasak
Anak-anak usia TK asalkan didampingi dapat membantu Anda di dapur. Anak TK Anda mungkin tidak bisa memotong sayuran, tetapi mereka tentu saja bisa merobek selada untuk salad atau memasukkan roti ke dalam keranjang. Anak berusia 9 atau 10 tahun dapat mengaduk saus atau mengukur bahan-bahan. Anda akan senang telah mendorong kebiasaan kuliner sejak dini ketika anak sekolah dasar Anda tumbuh menjadi remaja yang dapat menyiapkan makan malam lezat untuk seluruh keluarga.
3. Jangan tekankan jumlah makanan yang mereka makan
Anak dapat memoles semua yang ada di piring mereka suatu hari, kemudian makan dua kacang polong dan menyatakan bahwa mereka sudah selesai berikutnya. Ini adalah perilaku yang sangat normal bagi anak usia sekolah yang sedang tumbuh. Jangan membuat anak Anda merasa sedih karena tidak menyelesaikan semua yang ada di piring mereka. Jika anak Anda biasanya tidak makan sepiring penuh pada waktu makan, mulailah menawarkan porsi yang lebih kecil.
4. Biasakan camilan sehat
Bahkan jika anak Anda disajikan hidangan favorit untuk makan malam, mereka mungkin tidak memakannya jika mereka sudah mengemil dekat dengan waktu makan dan tidak lapar. Jangan biarkan anak-anak ngemil setidaknya satu jam sebelum makan malam. Jika mereka benar-benar perlu memiliki sesuatu, buatlah camilan itu sehat dan seringan mungkin katakanlah, Anda bisa memberikan wortel dengan irisan apel.
5. Berikan dalam porsi kecil di waktu malam
Tentu saja tergoda untuk mengatakan tidak ada hidangan saat nonton TV, sajian penutup, atau apapun yang diinginkan anak Anda kecuali mereka makan malam, tetapi praktik ini dapat menyebabkan masalah antara hubungan anak dengan makanan. Daripada membuat anak Anda merasa tertekan untuk makan ketika mereka tidak suka, berikan mereka pilihan yang lebih mudah dicerna seperti porsi kecil brokoli keju atau smoothie buah.
6. Jangan larang makan junk food
Membiarkan anak-anak menerima hadiah tidak berarti membiarkan anak sekolah dasar Anda makan permen sehari. Membatasi makanan olahan yang tinggi gula dan kalori adalah ide yang bagus secara umum, tetapi bisa menjadi bumerang jika Anda melakukan dengan ekstrem.
Tidak membiarkan makan lollipop di rumah Anda dapat membuat anak lebih mungkin untuk memakan makanan "terlarang" ketika mereka mendapat kesempatan di tempat lain (seperti sekolah atau rumah teman). Cara yang lebih baik untuk menangani camilan manis adalah membiarkan anak Anda makan permen atau cokelat sesekali. Sebagian besar waktu ketika mereka mendambakan sesuatu yang manis, cobalah menawarkan camilan sehat seperti kacang dan kismis.
Baca juga: Anak Suka Pilih-pilih Makanan, Bagaimana Mengatasinya?
7. Berikan contoh yang baik
Jika Anda melarang anak Anda minum soda dan kemudian Anda meminum Diet Coke saat makan malam, tentu hal itu tidak akan efektif. Anda juga ingin dengan jujur memeriksa sikap Anda sendiri terhadap makanan. Apakah Anda mencoba resep sehat atau makan makanan berlemak dan kemudian menyatakan penyesalan dan khawatir tentang berat badan Anda? Jika Anda ingin menemukan cara baru untuk menjadi kreatif dan membuat pilihan makanan yang sehat, anak-anak lebih cenderung mengikuti jejak Anda.