TEMPO.CO, Jakarta - Setelah membeli atau memanen sayuran langkah berikutnya adalah menyimpan sayuran. Sebaiknya sayuran disimpan dengan cara yang tepat. Hal ini agar penampilan, cita rasa dan nutrisi di dalamnya tetap terjaga. Sebab itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan sayur yang tepat agar dapat bertahan lama, bahkan hingga berbulan-bulan.
Ada beberapa panduan cara menyimpan sayur yang ideal. Salah satunya adalah menyimpan sayur pada suhu yang ideal. Kemampuan sayuran segar untuk ‘bernapas’ tergantung pada suhu tempat penyimpanan dan jenis sayuran tersebut.
Semakin rendah suhu di tempat penyimpanan, maka semakin rendah kemampuan sayur untuk dapat ‘bernapas’ sehingga semakin lama masa penyimpanannya. Sebaliknya, apabila semakin banyak oksigen yang ‘dihirup’ dan karbon dioksida yang dikeluarkan, semakin cepat sayuran segar menjadi busuk dan rusak.
Beberapa jenis sayuran segar ada yang harus langsung disimpan pada suhu yang dingin. Namun, ada pula jenis sayuran yang justru sensitif terhadap suhu dingin sehingga jadi lebih cepat busuk dan rusak ketika masuk ke dalam lemari pendingin.
Cara menyimpan sayur yang tepat berikutnya adalah hindari suhu yang ekstrem. Sayur segar yang disimpan di tempat bersuhu terlalu tinggi atau rendah akan lebih mudah busuk dan rusak. Misalnya, Anda menyimpan sayuran segar di freezer, maka ia akan rusak seketika begitu dicairkan. Kerusakan yang akan muncul, antara lain bercak-bercak kecokelatan atau mungkin menjadi sangat lembek atau bonyok. Sedangkan, suhu yang terlalu tinggi dapat membuat tingkat kematangan sayur menjadi tidak merata, seperti melunak atau lumer, berkerut, dan menjadi kisut.
Sebelum menyimpan sayuran segar, ada baiknya Anda memeriksa kondisi permukaan sayuran secara berkala. Jika terdapat perubahan warna, bonyok, lembek, atau bercak kecokelatan pada sayuran, segera buang bagian yang busuk tersebut dan konsumsi yang masih dalam kondisi bagus. Berikut ini cara menyimpan sayur sesuai jenisnya agar dapat tahan sampai berbulan-bulan.
Cara menyimpan sayur sesuai jenisnya
1. Wortel
Wortel adalah salah satu jenis sayuran yang dapat bertahan lama berbulan-bulan. Namun, pastikan Anda memerhatikan cara penyimpanannya dengan benar. Anda dapat memotong bagian atas kepala wortel, kemudian cuci sampai bersih. Lalu, simpan wortel di kulkas dengan cara memasukkannya ke dalam plastik yang telah dilubangi agar terjaga kelembapannya. Cara lainnya adalah menyimpan wortel di lemari pendingin dalam wadah berisi air, lalu tutup wadah tersebut.
2. Sayuran hijau
Untuk sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, brokoli, sawi hijau, bok choy, selada, Anda dapat memisahkan daun dengan akarnya lalu cuci sayuran hijau tersebut menggunakan campuran air serta sedikit cuka atau air lemon. Campuran cuka atau lemon mampu menghilangkan bakteri yang menempel pada sayuran, serta meningkatkan kerenyahan daun hijau tersebut. Setelah mencuci bersih, keringkan sayuran hijau, kemudian simpan di kulkas dengan cara membungkusnya menggunakan tisu dan plastik yang sudah dilubangi.
3. Kubis
Kubis menjadi jenis sayuran yang cukup banyak dijadikan dalam olahan sayur segar. Sayangnya, kubis merupakan sayuran yang tidak banyak mengandung air layaknya sayuran hijau, seperti bayam, sehingga cara penyimpanannya perlu diperhatikan agar tidak mudah busuk dan rusak. Untuk menyimpan kubis, Anda dapat langsung menyimpannya ke dalam lemari pendingin tanpa harus mencucinya terlebih dahulu. Atau Anda bisa pula menyimpan kubis di dalam plastik yang telah dilubangi. Dengan ini, kubis dapat bertahan 2-4 bulan lamanya.
4. Kembang kol
Cara menyimpan kembang kol adalah dengan membungkusnya menggunakan tisu untuk menjaga kelembapannya. Kemudian, simpan di kulkas tanpa perlu mencucinya dengan air terlebih dahulu. Jangan menyimpan kembang kol di bawah suhu yang ekstrem karena dapat membuatnya mudah busuk dan rusak. Akibatnya, mengonsumsi manfaat kembang kol tidak akan Anda dapat.
5. Cabai
Jika ingin menyimpan cabai, sebaiknya jangan dicuci. Cukup bersihkan cabai menggunakan lap atau tisu kering. Anda bisa mencuci cabai apabila Anda ingin menggunakan sebagai sambal atau memasak. Pastikan Anda memisahkan mana cabai yang busuk dan sudah agak lembek. Jika cabai yang busuk hanya bagian ujungnya saja, Anda dapat menggunting atau mengirisnya dengan pisau. Jangan menyimpan cabai dalam kondisi segar atau sudah mau busuk dalam satu wadah karena dapat membuat cabai segar menjadi cepat busuk.
Kemudian, siapkan sebuah wadah yang ada tutupnya, alasi tisu di bagian bawah dan sekeliling wadah. Tata cabai yang ingin disimpan ke dalam wadah. Ingat, jangan terlalu penuh atau rapat agar cabai tidak bonyok atau rusak. Lalu, letakkan satu siung bawang putih yang sudah dikupas di atas cabai. Bawang putih memiliki sifat antibakteri sehingga cabai tidak mudah busuk dan rasa pedasnya dapat tetap terjaga.
6. Tomat
Cara menyimpan tomat sebaiknya pada suhu ruangan. Pasalnya, suhu yang rendah dapat membuat tomat menjadi mudah lembek. Jika Anda ingin menyimpan tomat yang sudah terpotong sebagian, maka letakkan tomat ke dalam paper bag pada suhu ruangan dan jauhi dari paparan sinar matahari langsung.
Baca juga: Aturan Memanaskan Sayuran Agar tetap Sehat
7. Daun bawang seledri
Agar daun bawang seledri tidak mudah layu atau busuk, Anda dapat membungkusnya dengan alumunium foil, lalu simpan ke dalam kulkas. Dengan demikian, daun bawang seledri dapat bertahan lebih dari 1 bulan dan tetap terasa renyah saat dikonsumsi.
8. Bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay
Berbagai jenis bawang-bawangan, seperti bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay, sebaiknya jangan dicuci dan disimpan di dalam lemari pendingin. Cukup periksa bagian-bagian yang berjamur, busuk, atau rusak, lalu simpan di tempat sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Langkah ini juga berlaku untuk kentang.