Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala Varises Vagina pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Varises umumnya muncul di kaki. Namun varises ternyata juga muncul di vagina. Kondisi ini terjadi di vulva atau permukaan luar vagina. Varises vaginan paling sering terjadi pada ibu hamil. Namun tak semua ibu hamil menyadari atau menunjukkan gejala varises vagina. Meski bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, wanita dengan varises vagina juga bisa muncul di tempat lain. 

Penyebab munculnya varises vagina karena meningkatnya volume darah ke area panggul selama kehamilan dan menurunnya kecepatan aliran darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Hal ini menyebabkan darah terkumpul di pembuluh darah ekstremitas bawah serta daerah vulva sehingga pembuluh darah pun melebar dan muncul varises. Tak hanya itu, pembuluh darah vena juga dapat melebar karena perubahan hormon atau tekanan pada vena mayor yang terjadi saat hamil hingga menyebabkan varises.

Sebuah studi pada tahun 2017 memperkirakan bahwa 18-22 persen dari semua wanita hamil dan 22-34 persen wanita yang memiliki varises di dekat panggul juga memiliki varises vagina. Riwayat keluarga juga berpengaruh dalam berkembangnya varises sehingga wanita dengan anggota keluarga dekat yang memilikinya juga cenderung akan mengalami kondisi tersebut. Varises yang muncul pada kehamilan biasanya akan hilang dalam waktu sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Di sisi lain, kondisi ini bukan hal yang biasa terjadi pada wanita yang belum hamil.

Varises vagina tak selalu menimbulkan gejala, namun apabila terjadi maka dapat menimbulkan gejala berupa perasaan penuh atau tekanan di area vulva, pembengkakan dan ketidaknyamanan pada vulva, serta rasa sakit yang memburuk setelah berdiri, melakukan aktivitas fisik atau seksual

Kondisi ini juga dapat memengaruhi perineum (area antara vagina dan anus) sehingga sebagian ibu hamil dengan varises vagina juga mengalami wasir. Dalam kasus yang parah, pembuluh darah yang melebar bisa sangat besar, kebiru-biruan, dan bergelombang. Varises vagina kemungkinan tak akan memengaruhi proses persalinan karena pembuluh darah ini cenderung memiliki aliran darah yang rendah. Oleh sebab itu, jika terjadi pendarahan maka ia mudah dikendalikan. 

Komplikasi varises vagina yang mungkin terjadi, yaitu deep vein thrombosis atau DVT. Kondisi ini adalah terjadi penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. Gumpalan darah tersebut dapat terlepas dan bergerak ke tempat lain di tubuh sehingga bisa mengancam jiwa. Meski jarang terjadi pada kasus varises vagina, namun dokter akan memantau pembuluh darah untuk memastikan tak ada perkembangan menjadi gumpalan darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Flek Darah Tanda Hamil atau Haid, Kenali Warna dan Gumpalannya

Pada beberapa ibu hamil, varises vagina juga bisa menyebabkan nyeri kronis yang disebut sindrom kongesti panggul. Pengobatan varises vagina umumnya berfokus pada penanganan gejala yang bisa dilakukan di rumah. Adapun beberapa cara mengatasi varises vagina pada ibu hamil yang bisa dilakukan, yaitu:

- Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
- Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung ketika berbaring sehingga meningkatkan sirkulasi
- Berikan kompres dingin pada vulva untuk meredakan ketidaknyamanan
- Sering berganti posisi
- Hindari mengenakan sepatu hak tinggi atau sepatu apa pun yang tidak nyaman dan memberi tekanan pada tubuh bagian bawah
- Tidur dengan pinggul yang sedikit terangkat untuk mencegah darah menggenang di area tersebut
- Minum banyak air putih

Namun dokter tak merekomendasikan untuk menghilangkan varises vagina selama kehamilan karena biasanya hilang sendiri. Jika tak juga menghilang setelah beberapa bulan melahirkan, prosedur bedah seperti embolisasi vena atau skleroterapi dapat dilakukan. Sebab itu, selalu konsultasikan pada dokter jika Anda memiliki masalah varises vagina. Bila varises muncul dalam jumlah banyak, dokter akan menyarankan caesar. Biasanya persalinan normal akan berisiko karena ibu harus mengejan dan menyebabkan tekanan pada pembuluh darah vagina sehingga memicu pendarahan. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

23 jam lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

4 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

15 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

16 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

17 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

18 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur