TEMPO.CO, Jakarta - Piyama atau pakaian tidur hanya dipakai malam hari dan di dalam ruangan. Saat memakainya, kondisi tubuh pun biasanya bersih karena sudah mandi. Haruskah piyama dicuci setiap hari seperti pakaian dalam atau kaus kaki?
Meski Anda tidak keluar rumah, piyama pun bisa kotor. Minyak alami tubuh, keringat, sel-sel kulit mati, bakteri, dan produk perawatan tubuh (seperti lotion tubuh) semuanya bisa menumpuk di piyama Anda.
Jika Anda terus memakainya tanpa mencucinya, maka bisa menyebabkan masalah kulit atau iritasi. Lalu bagaimana sebaiknya? Ternyata tak harus dicuci setiap hari.
"Kecuali jika Anda menumpahkan camilan tengah malam pada piyama, berkeringat banyak, atau memakainya sepanjang hari, piyama biasanya dapat dipakai beberapa malam berturut-turut sebelum dicuci," kata Jennie Varney, manajer perusahaan Neighborly seperti dilansir Real Simple.
Tetapi menurut Chris Albers, direktur pemasaran Carbona, karena Anda menghabiskan rata-rata tujuh hingga delapan jam per malam tidur sembari mengenakan piyama, sebaiknya cucilah piyama seperti yang Anda lakukan pada pakaian yang dikenakan saat siang hari.
Melissa Maker, penulis dan pendiri layanan rumah tangga Clean My Space mengatakan, mencuci piyama tergantung pada apakah Anda memakainya sebagai satu-satunya lapisan tidur Anda, atau jika Anda memakainya sebagai lapisan tidur dengan pakaian dalam (sebagai lapisan kedua).
Baca: Piyama Wanita dan Pria Berbeda, Bagaimana Muasalnya?
"Jika hanya satu lapisan, piyama harus diperlakukan sebagai pakaian dalam dan dicuci setiap hari. Jika lapisan kedua, maka bisa dicuci setiap dua atau tiga hari," tutur dia.
Kemudian, jika Anda cenderung berkeringat saat tidur, Anda harus mencuci piyama setelah dikenakan.
Jika Anda ingin aman dan higienis, dengarkan panduan para ahli yakni mencuci piyama sekitar dua hingga tiga hari sekali. Jangan lupa mandi sebelum tidur.
Tetapi pada akhirnya, gunakan akal sehat Anda. Jika piyama sudah berbau atau ada noda misterius, mungkin sudah waktunya untuk mencuci piyama itu.
