TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki usia prasekolah, anak mulai belajar memiliki rasa tanggung jawab dan memiliki ambisi, dorongan untuk mempunyai prestasi. Salah satunya adalah mulai belajar mandiri, dimulai dengan melakukan hal-hal yang sederhana sendiri.
Psikolog klinis Ratih Ibrahim mengatakan, ada tahapan perkembangan psikososial yang mesti dipahami orang tua. "Anak mulai mengembangkan otonominya, maunya melakukan sesuai apa yang jadi keinginan dia," ucap Ratih dalam virtual press conference Peluncuran Nestle Dancow Nutritods untuk Mendukung Tumbuh Kembang Optimal Si Buah Hati di Masa Toddler dan Prasekolah, Senin, 15 Juni 2020.
Ratih menyarankan agar orang tua sungguh memberikan ruang bagi buah hati untuk bereksplorasi, sebab kalau dihukum malah jadi cenderung malu-malu dan suka ragu-ragu sehingga kemandirian mereka jadi terhambat.
"Apa yang dicapai anak di usia toddler ini akan menjadi bekal di tahapan selanjutnya yakni mencapai inisiatif atau hasil yang datangnya dari kemandirian. Mulai mengembangkan tanggung jawab atas inisiatif yang diambil," jelas Ratih.
Demikian juga jika orang tua terlalu menuntut berlebihan, sementara anak tidak mampu memenuhinya, maka membuat mereka punya rasa bersalah. "Padahal tujuan membangun bonding dan emosional yang menjadi dasar mereka, tak hanya percaya diri tetapi juga berelasi secara sehat di masa depan mereka kelak," kata dia.
Orang tua bisa melakukan stimulasi anak sesuai tahapan perkembangannya, disertai dengan kasih sayang. Stimulasi itu antara lain melakukan berbagai kegiatan sederhana di rumah menggunakan permainan edukatif seperti puzzle, atau dengan memasak bersama, storytelling, menggambar, menari, dan lain-lain.
"Semua kegiatan tersebut tidak hanya mendorong anak-anak untuk menjadi aktif dan gembira di rumah, melainkan juga menumbuhkan ikatan kasih sayang yang kuat antara orang tua dengan buah hati mereka," pungkas Ratih.