TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna media sosial atau medsos di Indonesia merupakan salah satu yang terbanyak di dunia, yaitu 56 persen dari jumlah populasi yang ada. Durasi penggunaannya rata-rata 3 jam 26 menit per hari.
Salah satu media sosial yang banyak digunakan adalah Instagram dengan reach rating di posisi ke-4. Anda bisa memanfaatkan Instagram ads untuk menjangkau 30 persen penduduk Indonesia. Jadi jangan heran jika makin banyak orang yang ingin dapat panggung dengan panjat sosial atau pansos yang kurang beretika dan memberi pengaruh kurang positif.
Psikolog pendidikan Analisa Widyaningrum mengatakan, perlu ada ranah ilmu psikologi berkolaborasi dengan ilmu lain untuk menghadapi fenomena ini. Edukasi akan membantu penggunanya menemukan nilai ketika menggunakan media sosial.
Menurut Analisa, pada era yang hampir memasuki 5.0 ini kebutuhan dan peran media sosial di kehidupan menjadi sangat penting. Mau tidak mau hari ini membuat kita sadar bahwa semua serba online dan virtual.
Perlu diingat juga bahwa tidak semua orang harus jadi influencer, tidak semua orang juga ingin menggunakan panggung ini. Tapi kalaupun ingin menggunakan medsos, maka pakailah dengan bijak dengan membangun personal branding yang positif.
"Konten yang kalian sajikan akan memberikan pengaruh kepada pola pikir dan perilaku followers kalian. Happy ketika saat ini semakin banyak konten positif yang disebarkan oleh banyak influencer," tulis dia.
Namun, tak semua influencer menyebar konten positif. Analisa juga mengatakan banyak yang melakukan berbagai cara untuk menaikkan engagement untuk jadi influencer.
"Serem gak sih ketika belum lama ini ada yang sampai mau menjual virginity buat ngejar engagement di sosmed," kata dia.
Medsos sebenarnya bisa menjadi tempat berbagi hal-hal positif atau inspirasi. Saat ini semakin banyak orang menerima projek dan tawaran pekerjaan melalui medsos. Anda bisa menemukan akun-akun Instagram yang profilnya lengkap, menarik, dan feed yang penuh dengan karya mereka.
"Instagram bukan hanya hanya untuk sosialisasi, update kehidupan pribadi, dan mengisi waktu kosong. Tidak sedikit perusahaan atau orang yang cari partner untuk garap projek lewat Instagram. Jadi Instagram merupakan media sosial yang sifatnya used generated content," ucap Analisa.