Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Bagi Tips Bertahan di Masa Pandemi saat Dana Darurat Habis

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi dana darurat (PIxabay.com)
Ilustrasi dana darurat (PIxabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang berlangsung berbulan-bulan menyebabkan perekonomian lesu. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan hingga harus bertahan dengan dana darurat dan tabungan. Tapi sampai kapan? Banyak yang kondisi keuangannya mulai sulit, misalnya dana darurat mulai menipis atau bahkan habis. 

Jika hal itu terjadi, apa yang harus dilakukan untuk bertahan di masa sulit ini? Apakah perlu berutang?

"Harus jelas dulu buat apa (berutang), misalnya KPR jadi rumah, KPM jadi kendaraan, bahkan ngutang untuk HP (handphone) pun masih jelas bisa terpakai untuk kerja. Jadi bukan berutang yang tidak kembali misalnya beli makanan, kalau sedang tidak ada penghasilan jangan berutang," ucap perencana keuangan Ligwina Hananto dalam Live Instagram Sophienavitalk pada Jumat, 5 Juni 2020.

Daripada berutang, Ligwina menyarankan lebih baik fokus mencari penghasilan lain. Salah satu solusi bertahan dan cepat yang ditawarkan Ligwina dengan berdagang, walau semua orang tidak terbiasa dan nyaman dengan berdagang. Tapi ternyata jika Anda mau mencoba ada caranya, sebab semua bisnis bisa dimulai dari dagang atau berjualan.

"Fokus dagang itu di pembeli, misalnya sama-sama jualan makanan ternyata barang yang sama bisa saling menjualkan di lingkaran pertemanan. Walau produk sama, tapi tidak semua punya networking (jejaring) yang sama," tambahnya.

Untuk jenis barang yang dijual, ia mengungkapkan jangan hanya terpaku pada makanan. Amati pula kebiasaan masyarakat yang lebih banyak di rumah saja turut mempengaruhi keinginan saat berbelanja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi mulai tanaman hidup pakai jastip (jasa titip), perlengkapan rumah tangga seperti bantal sofa, sampai ring light untuk Instagram Live," imbuhnya.

Produk perlindungan diri dan kesehatan juga paling banyak dicari saat pandemi, contohnya masker kain aneka motif, hand sanitizer, hingga face shield atau pelindung wajah. 

Selain jeli menjual produk yang dibutuhkan saat pandemi, terapkan pula go digital dengan memanfaatkan aplikasi dan media sosial. "Ternyata digital bisa memangkas jarak geografis bisa menjangkau banyak orang di berbagai lokasi," katanya.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 jam lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

10 jam lalu

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

1 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

1 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

2 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

3 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

6 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

18 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.