Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekerja di Era New Normal, Jangan Lupa Bekali Diri 8 Item Ini

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL menjelang pemberlakuan aturan new normal, di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis, 28 Mei 2020. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL menjelang pemberlakuan aturan new normal, di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis, 28 Mei 2020. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengumumkan bahwa implementasi new normal akan dijalankan oleh sejumlah daerah dalam waktu dekat. Beberapa aktivitas-aktivitas produktif dalam rangka mempertahankan kinerja keseluruhan masyarakat juga bisa kembali dijalankan, dengan syarat tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan.

Beberapa perusahaan bahkan sudah meminta karyawannya untuk kembali masuk kantor dalam waktu dekat. Sementara itu, sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) telah ditetapkan untuk mulai bekerja dari kantor per 5 Juni mendatang. Bagaimana dengan kantor Anda? Sudah siapkah Anda untuk kembali bekerja di kantor?

Salah satu keresahan yang digaungkan pekerja kantoran dalam menyongsong new normal adalah keamanan penggunaan transportasi umum yang biasa mereka gunakan, seperti KRL, bus, hingga MRT. Di samping kekhawatiran seputar kebersihannya, faktor kepadatan penumpang, baik di dalam kendaraan ataupun di stasiun/halte, menyebabkan banyak orang khawatir akan penularan virus corona.

Tidak hanya di angkutan umum, di kantor pun Anda masih bisa terpapar oleh virus corona dengan mudah. Ruang kantor yang terbuka dan tanpa sekat, contohnya penggunaan satu meja besar bersama-sama; atau pemakaian barang-barang kantor yang sering digunakan bergantian, seperti gelas, piring, sendok, dan semacamnya; juga akan membuat Anda rentan tertular Covid-19.

Sebelum kembali ke kantor, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam new normal atau tatanan hidup baru ini. Bekal ini akan melindungi Anda dan keluarga tercinta dari paparan virus corona yang masih mengintai di mana-mana, saat harus pergi dan bekerja di kantor ataupun menjalani aktivitas lainnya di luar rumah.

Barang yang perlu Anda persiapkan saat bekerja di era new normal

1. Masker

Masker adalah alat paling vital yang perlu Anda gunakan untuk mencegah penularan Covid-19 di transportasi umum dan kantor karena alat ini dapat mencegah droplet masuk ke mulut dan hidung Anda. Suatu penelitian menyatakan bahwa masker kain dapat memiliki efektivitas yang sama dengan masker bedah jika digunakan dengan tepat. Jangan lupa untuk membeli lebih dari satu masker supaya Anda bisa menggantinya ketika salah satu masker sudah kotor.

2. Hand sanitizer

Hand sanitizer diperlukan jika Anda tidak menemukan tempat untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, seperti di dalam bus atau kereta. Belilah hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen karena produk dengan persentase alkohol di bawah itu tidak mampu membersihkan tangan Anda dari virus dan bakteri secara efektif.

3. Face shield atau kacamata

Anda bisa menggunakan face shield sebagai pelengkap perlindungan wajah Anda dalam transportasi umum. Face shield dapat melindungi mata Anda dari droplet penyebab virus corona dan partikel berbahaya lainnya. Apabila Anda tidak percaya diri untuk mengenakan face shield di depan umum, Anda bisa menggunakan safety googles atau kacamata biasa untuk memberikan mata perlindungan yang memadai dari ancaman virus corona dan mencegah Anda mengucek mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Topi

Walaupun kecil, potensi virus corona bertahan di rambut Anda tetap ada. Oleh karena itu, Anda dapat melindungi rambut dengan menggunakan topi. Penggunaan topi juga bisa mencegah Anda menyentuh rambut saat beraktivitas di luar rumah. Topi yang Anda pakai sebaiknya diganti setiap dua atau tiga kali sehari untuk menjaga kebersihannya.

5. Tisu kering dan basah

Tisu merupakan barang penting untuk menjaga kebersihan barang-barang dan permukaan di sekitar Anda. Tisu kering dapat digunakan untuk mengeringkan tangan Anda setelah mencuci tangan. Sementara tisu basah bisa dipakai untuk membersihkan barang-barang dan permukaan tertentu, seperti meja, dudukan toilet, dan semacamnya. Pastikan kedua jenis tisu ini selalu ada dalam tas Anda

6. Uang elektronik atau dompet online

Menurut beberapa studi, uang dapat menjadi tempat singgah virus dan bakteri. Hal ini berlaku untuk uang kertas dan logam. Meski belum ada bukti spesifik tentang virus corona, tidak ada salahnya bagi Anda untuk tetap berhati-hati. Sebagai alternatif pembayaran, Anda bisa menggunakan uang elektronik atau dompet online sebagai metode pembayaran sementara, baik itu di stasiun, halte, maupun di berbagai tempat lainnya.

7. Helm

Khusus Anda yang menggunakan transportasi ojek online sehari-hari, sebaiknya Anda membawa helm sendiri untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Dengan membawa helm sendiri, Anda bisa memastikan kebersihan dan keamanannya tanpa perlu dihantui kekhawatiran akan helm yang digunakan.

8. Peralatan makan

Ketimbang menggunakan alat makan yang disediakan di kantor, sebaiknya Anda membawa peralatan makan sendiri dari rumah. Peralatan ini bisa berupa sendok, garpu, dan tempat makan. Penggunaan peralatan makan sendiri dapat meminimalisir potensi penyebaran virus corona yang bisa menempel pada permukaan benda-benda tersebut selama berhari-hari.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

1 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

22 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.


BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

23 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

26 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

42 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

43 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

48 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

51 hari lalu

Ahli mikrobiologi klinik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Nia Krisniawati. ANTARA/Dok. Pribadi
Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

Masyarakat yang tidak paham mungkin berpikir penyakit X berarti ada virus baru yang sedang menyebar global seperti Covid-19 yang baru lalu.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2023 Tertinggi Sejak Covid-19

1 Februari 2024

Bandara I Gusti Ngurah Rai meraih skor akhir 6.55 dan mengantarkan bandara di Bali itu menempati peringkat 189 sebagai bandara terburuk di dunia tahun 2023. Shutterstock
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2023 Tertinggi Sejak Covid-19

BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada Desember 2023 mencapai angka tertinggi sejak pandemi Covid-19.