TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona mempengaruhi berbagai sektor pekerjaan. Banyak karyawan terkena dampak efisiensi sehingga berpengaruh pada kondisi keuangan mereka.
Selain masalah keuangan karena pandemi, banyak juga yang sebenarnya kesulitan mengatur cashflow bulanan meskipun kondisi sedang baik-baik saja. Perencana Keuangan Prita Ghozie melalui akun Instagramnya @pritaghozie, Senin, 1 Juni 2020, membagikan memperbaiki kondisi keuangan melalui terapi keuangan.
Berikut 6 terapi keuangan ala Prita yang bisa Anda sontek.
1. Akui punya masalah
Percaya tidak, setiap orang itu pasti menghadapi masalah keuangan tetapi skalanya saja yang berbeda. Jadi, pastikan kita rajin evaluasi kondisi keuangan setidaknya 6 bulan sekali . "Nah, buat yang sudah berpasangan, penting banget praktik lets talk money, honey," saran Prita.
2. Buat daftar utang
Secara umum, kesulitan mengatur keuangan cashflow itu berakar dari pinjaman yang diambil di luar batas kemampuan finansial. Salah satu cara mengurangi stres akibat keuangan adalah menulis pinjaman yang kita miliki saat ini dan untuk apa.
"Pisahkan mana pinjaman untuk pembelian rumah tinggal, beli kendaraan, gadget, elektronik dan yang sekadar tarik tunai. Jadi terlihat kan seberapa besar komitmen cashflow bulanan kita," tulis Prita.
3. Fokus lunasi utang
Saat kondisi sedang stres, maka pinjaman perlu dilunasi dan dihilangkan. Otomatis, kita start dari sisa pinjaman dengan nominal terkecil. Tujuan dari terapi ini adalah menghilangkan daftar pinjaman satu demi satu. "Percayalah secara psikologis kamu akan menemukan kekuatan baru untuk mau memperbaiki keuangan," ungkapnya.
4. Buat budget baru dengan metode yang sesuai
Jangan hidup di masa lalu atau hidup di negeri khayalan. Buatlah budget cashflow bulanan yang sesuai dengan kemampuan finansial kita. Pakai metode Living 50 persen, Saving 30 persen dan Playing 20 persen untuk membantu kamu.
"Ingat saja, hidup orang lain itu tidak secantik filter Instagram, tidak ada yang tahu juga kan hasil unggahan kamu itu sudah lunas atau masih ngutang," ucapnya.
5. Bangun dana darurat
Resiliensi keuangan sangat ditentukan oleh berapa kecukupan dana darurat yang dimiliki. "Ingat ya, dana darurat beda banget sama tabungan. Jadi kalau sudah punya dana dalam bentuk cash di tabungan tidak menjamin sudah punya dana darurat," lanjutnya.
6. Mulai menyisihkan tabungan dan investasi
Step selanjutnya setelah utang Anda bisa dikelola dengan baik (belum bebas utang juga tidak apa-apa), Anda bisa menerapkan budget cashflow yang baik lalu punya dana darurat. Berikutnya terapi kamu adalah disiplin menabung dan investasi.
"Tuh, kan benar tidak ada orang yang bebas dari masalah keuangan. Punya banyak uang saja tetap harus memikirkan mau dipakai untuk apa dan bagaimana mengelola yang baik. Pastikan cara kita menabung dan berinvestasi haruslah agar mencapai tujuan keuangan kita masing-masing," ujar dia.