Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Bahaya Pakai Baby Oil untuk Pelicin saat Bercinta

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang menggunakan pelumas saat bercinta, seperti baby oil. Namun baby oil kurang pas digunakan untuk pelumas karena merupakan cairan berbasis minyak. Namun yang ideal pelumas untuk berhubungan seksual menggunakan cairan berbasis air. 

Baby oil adalah minyak mineral dengan bahan petroleum. Ketika memilih lubrikan untuk bercinta, sebaiknya jangan menggunakan baby oil karena beberapa pertimbangan berikut ini. 

Bahaya menggunakan baby oil saat bercinta

1. Sulit dibilas

Mengingat baby oil berbahan dasar minyak dan bukan air, maka akan sulit membilasnya dari kulit. Artinya, baby oil akan tetap menempel di kulit hingga terangkat lewat cleansing. Bahkan, membilas baby oil dengan air dan sabun saja tidak akan cukup ketika digunakan untuk bercinta. Lebih jauh lagi, perlu dibersihkan dengan cara digosok yang bisa saja menyebabkan iritasi.

2. Risiko infeksi

Lubrikan berbahan petroleum bisa meningkatkan risiko infeksi vagina. Menurut penelitian, perempuan yang kerap menggunakan baby oil untuk pelumas saat bercinta berisiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami vaginosis akibat bakteri dibandingkan dengan yang tidak memakai baby oil.

Tak hanya itu, menggunakan baby oil pada vagina juga bisa meningkatkan risiko mengalami infeksi jamur. Sama seperti sabun pembersih kewanitaan yang membuat pH alami sekitar vulva dan vagina terganggu, baby oil juga bisa mengundang infeksi jamur.

3. Bisa merusak kondom

Bagi yang bercinta dengan kontrasepsi seperti kondom, menggunakan baby oil untuk pelumas dapat merusak kondom berbahan latex dengan cepat. Bahkan menurut penelitian, kondom bisa rusak hanya dalam hitungan menit setelah terkena baby oil atau minyak lainnya. Jika kondom rusak atau robek, artinya perlindungan seksual yang diberikan tidak maksimal. Hal ini berisiko menyebabkan infeksi menular seksual atau hamil bagi yang sedang tidak ingin memiliki keturunan. Bahkan jika baby oil tidak terkena langsung dengan kondom, semisal digunakan saat masturbasi dilanjutkan dengan bercinta tanpa membilasnya terlebih dahulu, bahan latex dari kondom tetap bisa hancur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Meninggalkan bekas di sprei dan pakaian

Sama seperti jenis minyak lainnya, baby oil untuk pelumas dapat meninggalkan bekas di sprei dan pakaian atau jenis kain apapun. Apabila sudah terkena, sulit untuk menghilangkannya.

5. Merusak sex toys

Tak hanya kondom, menggunakan baby oil untuk pelumas juga dapat merusak sex toys yang digunakan. Terutama sex toys yang berbahan silikon, karet, latex, atau plastik. Paparan zat petroleum dalam baby oil akan merusak material itu dan dikhawatirkan partikel kecilnya membahayakan.

Ketimbang menggunakan baby oil untuk pelumas, sebaiknya pertimbangkan menggunakan lubrikan dengan bahan dasar air. Jenis lubrikan ini aman digunakan bahkan jika bersentuhan dengan kondom atau sex toys. Memang lubrikan dengan bahan air lebih cepat kering, namun bisa diaplikasikan kembali kapan saja.

Selain itu, lubrikan dengan bahan silikon juga bisa jadi alternatif. Biasanya, teksturnya lebih licin dan bertahan lebih lama ketimbang lubrikan berbahan dasar air. Tak hanya aman, lubrikan dengan bahan air atau silikon juga lebih mudah dibersihkan. 

Selain baby oil untuk pelumas, ada beberapa jenis cairan lain yang sebaiknya tidak digunakan sebagai lubrikan. Beberapa di antaranya petroleum jelly, minyak zaitun, lotion, whipped cream, mineral oil, butter, rubbing alcohol, dan minyak goreng. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

8 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

10 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

10 hari lalu

Ilustrasi domba, bulu domba. Times India
Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

16 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

21 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

30 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

51 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.


Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

58 hari lalu

Ilustrasi perempuan sakit. Shutterstock
Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

Gejala yang kadang mirip membuat orang sering tak sadar terserang dua penyakit atau infeksi. Berikut penjelasan dokter soal pemicunya.


Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

59 hari lalu

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,