Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Pernikahan Anak Menurut Psikolog, Rentan Depresi dan Konflik

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi nikah muda. shutterstock.com
Ilustrasi nikah muda. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Undang-undang Perkawinan di Indonesia mengatur batas usia pernikahan minimal 19 tahun. Namun kenyataannya, terjadi pernikahan anak yang usianya jauh lebih muda dari ketetapan.

Beragam alasannya antara lain orang tua kadang-kadang percaya bahwa melalui pernikahan, mereka melindungi anak perempuan mereka hingga berharap meningkatkan kehidupan ekonomi mereka.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pernikahan dini tidak disarankan. Menurut Psikolog Anisa Cahya Ningrum ada sejumlah risiko seperti masalah kesehatan, kekerasan, dan risiko psikologis yang bisa dialami.

Menurut Anisa masih ada ketidakstabilan emosi, yang memang sebenarnya sangat lumrah terjadi di usia remaja. Kondisi emosi remaja sering kali bergejolak, meledak-ledak, dan tidak stabil.

Jika di usia itu sudah berada dalam ikatan pernikahan, maka perlu ada pihak-pihak yang bisa menjadi stabilisator emosi dalam menjalani dinamika rumah tangga.

"Jadi ada risiko lebih tinggi untuk mengalami konflik dalam hubungan suami istri, namun jika salah satunya bisa bersikap lebih dewasa, maka hal ini akan bisa memberikan hasil yang lebih baik," ucap Anisa saat dihubungi Tempo.co, Sabtu 16 Mei 2020.

Bagi anak perempuan juga berisiko lebih besar mengalami depresi, khususnya ketika mereka hamil dan dalam proses mengasuh anak. Selain karena faktor hormonal yang tidak stabil, kehamilan dan persalinan bisa memicu gangguan emosional bagi seorang ibu. Nah, jika si ibu ini berusia remaja, maka risikonya menjadi berlipat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Proses pengasuhan anak juga membutuhkan mental yang kuat dan tangguh. Jika seorang remaja dibebani tanggung jawab untuk mengasuh dan merawat anak, maka ini akan menjadi pemicu stres bagi mereka," lanjut Anisa.

Akan lain ceritanya, jika pasangan sudah punya pengalaman dalam mengasuh adik atau anggota keluarga yang lain. Mereka sudah punya bayangan dalam merawat seseorang, meski berbeda pula tantangannya dalam mengasuh buah hati.

Sementara itu dari sisi laki-laki, mereka dituntut menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab, bisa menjadi panutan, tegas, dan tangkas mengambil keputusan. Jika ia belum siap mengemban amanah itu, maka akan berisiko mengalami konflik dengan istri dan anak-anaknya.

Masa remaja juga identik dengan eksplorasi dan hidup “suka-suka”. Ketika di usia ini mereka sudah menghadapi tanggung jawab untuk mengurus rumah tangga, kemungkinan waktu dan energinya menjadi terbatas.

"Jika tidak menyiapkan diri tentang hal ini, maka bisa terjadi kekecewaan dan iri pada teman-teman sebayanya, yang bisa bebas tanpa beban. Namun jika mereka sudah memahami sejak awal, maka hal ini bisa teratasi," ungkap Anisa.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

1 hari lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota


Parlemen Indonesia Walk Out Saat Israel Ajukan Pembelaan Genosida

3 hari lalu

Para delegasi DPR RI saat melakukan aksi walk out pada sidang lanjutan Inter-Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swis, Senin (25/3/2024). Foto: TVR/nr
Parlemen Indonesia Walk Out Saat Israel Ajukan Pembelaan Genosida

Aksi tersebut dilakukan sebagai respon kekecewaan terhadap sikap Israel yang mengajukan draf proposal draf kemanusiaan terkait pembelaan dalam melakukan genosida terhadap warga Palestina.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

5 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

7 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

8 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

10 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

Gangguan stres kronis dan depresi merupakan dua hal yang berbeda. Stres merupakan sebuah tekanan psikologis oleh sebab apapun.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

11 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

12 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

14 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

Pernikahan yang tampak bahagia sekali pun pasti ada saja masalah. Berikut kata terapis tentang berbagai masalah yang berpotensi serius bila didiamkan.