TEMPO.CO, Jakarta - Dari beberapa kelompok usia, anak-anak yang paling tidak terdampak oleh penyebaran virus corona. Namun bukan berarti mereka terbebas dari bahaya yang bisa ditimbulkan oleh Covid-19. Baru-baru ini, muncul suatu fenomena baru pada anak-anak yang terdampak penyakit, mereka mengalami komplikasi dengan ciri mirip penyakit Kawasaki.
Kecurigaan awal soal pola komplikasi Covid-19 pada anak berasal dari laporan ahli yang menyebut bahwa jumlah anak yang mengalami gejala mirip penyakit Kawasaki di kota Bergamo, Italia, meningkat 30 kali lipat dibandingkan dengan 5 tahun terakhir. Kota tersebut adalah pusat penularan virus corona di Italia dan memiliki jumlah infeksi serta angka kematian tertinggi selama masa puncak pandemi di negara itu.
Tidak hanya di Italia, femomena ini juga mulai terlihat di Inggris dan Amerika Serikat. Dilansir dari BBC, di Inggris sendiri sudah ada sekitar 100 anak yang dilaporkan mengalami gejala mirip penyakit Kawasaki, seperti demam tinggi, ruam, mata merah, bengkak di beberapa bagian tubuh serta terasa nyeri
Meski begitu, perlu diketahui bahwa tidak semua anak yang mengalami gejala-gejala di atas pernah menunjukkan gejala khas penderita Covid-19 seperti sesak napas dan batuk. Ada kemungkinan munculnya gejala ini disebabkan oleh keterlambatan reaksi sistem imun saat menghadapi virus corona, yang berujung pada timbulnya gejala-gejala mirip penyakit Kawasaki.
Kawasaki adalah penyakit langka, sehingga peningkatan jumlah kasus penyakit ini akan sangat terlihat, apalagi jika polanya cukup rapi dan terjadi saat pandemi. Meski sudah menunjukkan pola, masih terlalu dini untuk menganggap bahwa penyakit Kawasaki dan Covid-19 punya hubungan yang pasti. Durasi yang masih terlalu pendek disertai penelitian yang belum mumpuni jadi faktor yang membuat informasi ini perlu disikapi secara bijak.
Jika memang komplikasi yang muncul tersebut bisa dipastikan sebagai penyakit Kawasaki, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menyembuhkannya, yaitu melalui pemberian immunoglobulin atau konsumsi aspirin dosis tinggi.
Anak-anak yang terkena penyakit ini umumnya bisa sembuh dengan baik apabila perawatan dilakukan segera setelah gejala muncul. Pada beberapa kasus, Kawasaki yang tak segera diobati tidak hanya menyebabkan komplikasi, tapi juga kematian.