TEMPO.CO, Jakarta - Kurma jadi takjil favorit berbuka puasa selama Ramadan, seperti Rasulullah SAW. Meski kecil, buah ini memiliki beragam kandungan nutrisi dan rasa manis alami. Dalam 48 gram atau 2 butirnya, kalori kurma sekitar 133. Selain itu, kurma mengandung indeks glikemik rendah sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah signifikan.
Sebagian besar sumber kalori kurma datang dari fruktosa dan sukrosa. Semakin kering kurma, akan semakin terkonsentrasi pula kandungan gulanya sehingga rasanya menjadi lebih manis.
Dalam setiap 48 gram atau 2 butir kurma, kandungan nutrisinya adalah
Kalori: 133
Karbohidrat: 36 gram
Serat: 3,2 gram
Protein: 0,8 gram
Gula: 32 gram
Kalsium: 2% AKG
Zat besi: 2% AKG
Potasium: 7% AKG
Vitamin B6: 7% AKG
Magnesium: 6% AKG
Meskipun rasanya manis, kurma termasuk dalam buah dengan indeks glikemik rendah sehingga tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah mendadak. Ini pula yang membuat kurma menjadi pilihan buah yang dikonsumsi saat sahur karena indeks glikemiknya yang rendah.
Makanan atau buah dengan indeks glikemik tinggi berisiko membuat seseorang mudah merasa lapar. Hal ini terjadi karena ketika mengonsumsinya, maka tubuh memproduksi kadar insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Saat kadar gula darah turun, maka tubuh akan merasa lapar dan juga lemas.
Baca Juga:
Sementara untuk kalori kurma, perhatikan jumlahnya terutama bagi orang yang sedang menjaga berat badan ideal. Di sisi lain, berbeda pula kebutuhan konsumsi kurma bagi yang ingin meningkatkan berat badan. Sesuaikan berapa asupan kalori dengan yang dibakar setiap harinya.
Manfaat kurma untuk kesehatan
Ada banyak sekali varietas kurma yang bisa dibedakan menurut teksturnya. Ada kurma yang sangat lunak dan basah, semi-lunak, dan juga kering. Lamanya proses panen berpengaruh terhadap hal ini.
Beberapa manfaat kurma untuk kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Melindungi kesehatan jantung
Kandungan antioksidan dan serat dalam kurma bisa melindungi kesehatan jantung. Serat dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menjaga pembuluh darah dari penumpukan lemak. Selain itu, kurma juga mengandung antioksidan yang dapat menangkal kerusakan sel akibat zat radikal bebas.
2. Baik untuk pencernaan
Masih berkat kandungan serat dalam buah kurma, manfaatnya baik untuk kesehatan pencernaan dan kelancaran buang air besar. Artinya, asupan serat yang mencukupi mencegah konstipasi dan masalah pencernaan.
Dalam sebuah penelitian selama 3 pekan, 21 orang yang mengonsumsi 7 kurma (168 gram) per hari mengalami perbaikan frekuensi buang air besar. Data ini dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kurma sama sekali.
3. Baik untuk kesehatan otak
Buah kurma juga bisa jadi pilihan untuk menjaga kesehatan otak. Menurut penelitian laboratorium, kurma membantu menurunkan peradangan seperti interleukin 6 (IL-6) di otak. Jika kadar IL-6 cukup tinggi, maka risiko penyakit degeneratif saraf seperti alzheimer kian tinggi.
Tak hanya itu, kurma juga membantu menurunkan aktivitas amyloid beta proteins yang dapat memicu penumpukan plak di otak. Jika terjadi akumulasi plak, maka komunikasi antar-sel otak bisa terganggu.
4. Membantu persalinan normal
Buah untuk ibu hamil yang tak kalah bernutrisi adalah kurma. Bahkan dalam penelitian, bumil yang rajin mengonsumsi kurma pada trimester akhir kehamilan dapat membantu pelebaran serviks. Tak hanya itu, kurma juga membantu mengurangi durasi pembukaan lahiran sehingga prosesnya lebih cepat.
Dalam sebuah penelitian, 69 ibu hamil yang mengonsumsi 6 buah kurma setiap hari selama 4 minggu sebelum hari kelahirannya 20% lebih besar kemungkinan mengalami persalinan normal. Selain itu, waktu yang diperlukan selama persalinan juga lebih singkat. Walaupun demikian, perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain dalam persalinan.
5. Sumber energi
Dalam beberapa butir kurma saja, kandungan karbohidratnya akan dikonversi menjadi sumber energi bagi tubuh. Terlebih, kurma juga bermanfaat karena tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah signifikan.
6. Menjaga kesehatan tulang
Kurma juga mengandung kalsium dan potasium sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi untuk kesehatan tulang. Jadi, mengonsumsi kurma dapat menjadi cara menjaga kesehatan tulang.
Kurma bisa dikonsumsi dengan cara langsung dikonsumsi, dibuat campuran jus, hingga dijadikan air nabeez yaitu rendaman kurma dalam air matang. Selain itu, kurma juga kerap dijadikan alternatif pemanis karena kandungan fruktosa alami di dalamnya.
Buah kurma juga mudah diperoleh dengan harga beragam. Untuk menyimpannya, pastikan berada di tempat sejuk atau di dalam lemari pendingin. Pastikan pula menyimpan kurma dalam tempat tertutup untuk menjaga kelembapannya.