Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Makan Banyak di Satu Waktu ala Mukbang, Tak Hanya Obesitas

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
ilustrasi mukbang makanan korea (YouTube)
ilustrasi mukbang makanan korea (YouTube)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMukbang menjadi salah satu fenomena tontonan online beberapa tahun belakangan.  Kata “mukbang” berasal dari dua kata bahasa Korea, “mukja” yang berarti “mari makan” dan “bang song” yang berarti “broadcast”. Popularitasnya berasal dari Korea Selatan, namun kini sudah tak lagi mengenal batas dan jarak, sudah dilakukan begitu banyak orang di penjuru dunia. Peminatnya banyak, tapi waspada bahayanya bagi pembuat konten.

Mukbang melibatkan jumlah makanan yang luar biasa banyaknya, baik dari kuantitas maupun jenisnya. Orang yang membuat video mukbang bisa mengonsumsi 4.000 kalori dalam satu tayangan mereka, bahkan lebih banyak lagi.

Begitu fantastisnya jumlah makanan yang dikonsumsi dalam tayangan YouTube mukbang, ini pula yang membuat popularitasnya meroket. Fans tayangan mukbang sangat menikmati setiap bagian saat idolanya mengonsumsi makanan yang sangat banyak

Ada banyak alasan mengapa tayangan mukbang dicintai. Mulai dari dianggap menghibur, sensasi ikut merasakan makanan secara virtual, atau seperti yang terjadi di Korea Selatan, menemani saat sedang makan sendirian.

Namun di sisi lain, tentu ada konsekuensi yang tidak bisa diabaikan pada tubuh mereka. Mengonsumsi begitu banyak kalori dalam satu waktu tertentu tentu tidak baik. Apalagi, video mukbang harus terus menerus diproduksi untuk memastikan popularitasnya tak meredup. Semakin sering mengunggah video mukbang, semakin terkenal pula di kalangan pecinta tayangan mukbang.

Berbeda orang, akan berbeda pula konsekuensinya untuk kesehatan. Di luar semua popularitas menjadi bintang konten mukbang, ada beberapa keluhan seperti diare, obesitas, bahkan disfunsgi ereksi.

Untuk keluhan yang terakhir, memang hingga kini belum ada bukti ilmiah keterkaitan antara mukbang dan masalah reproduksi. Namun menurut pengakuan bintang YouTube mukbang, hal ini terjadi karena setelah mengonsumsi begitu banyak makanan, tidak ada mood untuk berbicara tentang gairah seksual, apalagi mengalami ereksi.

Bagi tubuh, masuknya begitu banyak kalori dalam waktu singkat layaknya roller coaster. Siklus yang terus berulang antara mukbang dan makan dalam porsi normal akan merusak sinyal alami tubuh rusak. Dalam jangka panjang, tubuh tidak akan bisa mengenali kapan merasa lapar atau kenyang.

Tentu obesitas menjadi ancaman terbesar bagi para pembuat kontek mukbang dalam jangka panjang. Mungkin hal ini akan dimulai dengan kesulitan mengendalikan kadar gula darah. Terlebih, tidak semua makanan yang dikonsumsi saat mukbang sehat. Justru seringnya, semakin “berbahaya” makanan yang disajikan dalam video, semakin tinggi pula ketertarikan penonton.

Selain obesitas dan gula darah, berikut beberapa bahaya mukbang yang perlu diketahui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Bahaya untuk metabolisme tubuh

Orang yang makan berlebihan akan merusak respons metabolisme normal tubuh. Ketika jumlah kalori yang masuk ke tubuh luar biasa banyakakan terjadi gangguan metabolisme. Dalam jangka panjang, masalah metabolisme ini dapat menyebabkan obesitas dan diabetes.

2. Rentan berbagai penyakit

Ketika orang mengonsumsi makanan terlalu banyak atau mukbang dalam jangka waktu lama, maka tubuhnya akan mengalami resistensi insulin. Tak hanya itu, dalam jangka panjang mukbang juga menjadi pintu masuk terjadinya beragam penyakit seperti kanker, jantung, hingga perlemakan hati.

Beberapa bahaya yang mengintai di atas bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ingat, menjadi bintang YouTube tak bisa diperoleh – atau dipertahankan – hanya dengan bersantai tanpa membuat konten.

Artinya, semakin sering membuat konten mukbang, akan semakin besar kemungkinan viral. Di sinilah ada siklus yang tidak sehat dan terus berulang. Mau tak mau, tubuh menjadi “tempat sampah” segala jenis makanan dalam tema produksi saat itu.

Memang bagi banyak bintang YouTube soal mukbang, konsekuensi ini belum terasa terlalu signifikan. Bahkan, dianggap sepadan dengan popularitas dan uang yang dapat dikantongi. Faktanya, tubuh tak bisa berbohong. Dalam jangka panjang, pasti akan ada “protes” dari tubuh ketika dipaksa menelan ribuan kalori dalam waktu singkat.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

3 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Beradu dengan TikTok Shop, YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja

3 hari lalu

Ilustrasi Youtube (Reuters)
Beradu dengan TikTok Shop, YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja

YouTube Mengembangkan sejumlah fitur untuk membantu promosi belanja para kreator konten. Upaya membesarkan YouTube Shopping.


YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

6 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

Pengguna yang terpilih bakal mendapatkan pembaruan tampilan di YouTube.


4 Cara Transkrip Video YouTube dengan Mudah dan Cepat

7 hari lalu

Berikut ini cara transkrip video YouTube menggunakan situs dengan akses gratis, untuk mengubah audio menjadi teks yang praktis dan mudah. Foto: Canva
4 Cara Transkrip Video YouTube dengan Mudah dan Cepat

Berikut ini cara transkrip video YouTube menggunakan situs dengan akses gratis, untuk mengubah audio menjadi teks yang praktis dan mudah.


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

11 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


YouTube Music Perkenalkan Fitur Baru Untuk Mudahkan Pencarian Lagu

16 hari lalu

Youtube Music
YouTube Music Perkenalkan Fitur Baru Untuk Mudahkan Pencarian Lagu

Lupa judul dan lirik lagu yang terngiang? YouTube Music punya solusi: cari lagu hanya dengan menyenandungkannya pakai fitur Hum to Search.