TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mengalami sakit kepala saat puasa Ramadan. Hal ini adalah kondisi kesehatan yang umum terjadi sehingga Anda tidak perlu khawatir. Biasanya kondisi ini dapat terjadi di hari-hari awal puasa atau mungkin selama puasa Ramadan berlangsung.
Namun, penyebab dan tingkat keparahan sakit kepala saat puasa bisa berbeda-beda pada setiap orang Berikut ini adalah kemungkinan penyebab sakit kepala saat puasa yang Anda alami.
Penyebab sakit kepala saat puasa Ramadan
1. Dehidrasi
Salah satu penyebab sakit kepala saat puasa adalah dehidrasi atau kekurangan asupan cairan dalam tubuh. Tubuh kita terdiri dari kurang lebih 60 persen air dan rata-rata akan dikeluarkan sebanyak kurang lebih 2-3 liter cairan melalui urine, keringat, dan napas. Hal ini juga berlangsung saat Anda berpuasa.
Dehidrasi menyebabkan volume otak sedikit menyusut dan terjadi perubahan elektrolit. Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian kepala. Selain sakit kepala, gejala dehidrasi dapat meliputi, rasa lemas, otot kram, sulit berkonsentrasi, urine berwarna gelap atau pekat, hingga kulit kering.
Baca Juga:
2. Perubahan pola tidur
Pada saat bulan Ramadan, Anda mungkin mengalami perubahan pola tidur lantaran harus bangun di seperempat malam menjelang subuh untuk menyiapkan makan dan menyantap sahur. Akibatnya, Anda mungkin jadi kurang tidur atau mengalami perubahan jam biologis tubuh. Kondisi tersebut yang berisiko menyebabkan sakit kepala saat puasa.
Sebuah hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Missouri State University membuktikan bahwa kurang tidur ternyata dapat meningkatkan hormon jenis tertentu pada otak. Hormon tersebut bisa memicu reaksi saraf yang menyebabkan timbulnya sakit kepala.
3. Gejala putus kafein
Apakah Anda seorang pecandu kafein sehari-harinya? Jika Anda sebelumnya tidak bisa melewatkan hari tanpa secangkir kopi, mungkin penyebab sakit kepala saat puasa yang Anda alami adalah gejala putus kafein. Asupan kafein yang Anda konsumsi sehari-hari menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit sehingga memperlambat aliran darah. Ketika berpuasa, Anda tentu tidak bisa minum kopi sebanyak biasanya atau bahkan tidak dapat meminumnya sama sekali.
Alhasil, pengurangan atau penghentian asupan kafein tersebut yang memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah secara tiba-tiba tersebut dapat menyebabkan sakit kepala. Gejala dan tingkat keparahannya bisa berbeda-beda tergantung pada seberapa sering Anda mengonsumsi minuman berkafein. Beberapa gejala kekurangan asupan kafein adalah sakit kepala, merasa lemas, mual, cemas, gelisah, perubahan suasana hati (mood), hingga sulit berkonsentrasi.
4. Hipoglikemia
Penyebab sakit kepala saat puasa lainnya adalah hipoglikemia, kondisi di mana kadar glukosa (gula) darah dalam tubuh menurun. Jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi saat sahur, maka kadar gula darah dalam tubuh akan meningkat dengan cepat. Akan tetapi, kondisi tersebut akan diikuti oleh penurunan kadar gula darah dengan cepat pula sehingga memicu sakit kepala. Tak hanya sakit kepala, gejala hipoglikemia lainnya adalah merasa lemas hingga pikiran jadi bingung dan linglung.