Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Tips Utama Kelola Keuangan Puasa di Masa Pandemi

image-gnews
Ilustrasi wanita memegang uang atau mendapat THR. shutterstock.com
Ilustrasi wanita memegang uang atau mendapat THR. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibadah puasa di bulan Ramadan tahun ini bertepatan dengan masa Pandemi Covid-19. Hal ini tentu saja menjadi pengalaman baru bagi hampir semua orang. Banyak lini kehidupan yang mesti disesuaikan termasuk juga dengan pengelolaan keuangan. Apalagi di bulan Ramadan biasanya kebutuhan harian juga meningkat.

Perencana Keuangan Prita Ghozie mengatakan hampir semua rumah tangga itu model keuangannya ialah mode survival. Sebab itu penting untuk membagi anggaran untuk living, saving, dan playing.

"Pertama pastikan juga berapa sih sebenarnya yang perlu kita keluarkan untuk hal-hal wajib. Mulai cicilan, bayaran sekolah, pastikan kita bisa makan dan minum. Kebutuhan ini termasuk dalam post living," ucap Prita dalam Talkshow Bergizi Mengelola Keuangan Saat Puasa dan Pandemi yang diinisai oleh Dokter Arti Indira dan Dokter Tompi, Senin 11 Mei 2020.

Kemudian untuk saving atau menabung, dalam kondisi pandemi ini kita harus mengetahui kondisi tabungan bisa sampai akhir tahun atau tidak. "Kuncinya kita mesti jujur dulu berapa pemasukan kita yang terhitung sampai akhir Desember ini," ujarnya.

Alokasi ketiga untuk playing yang kini telah menjadi kebiasaan baru lainnya yakni belanja online. Terkadang kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan yang belakangan ini sering menjadi keluhan banyak orang. Salah satu katarsis menghadapi masalah bersama ini banyak yang beralih belanja online.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita bisa cek lagi berapa banyak barang dan berapa jenis, sebab ada beberapa orang yang stres release-nya dengan belanja. Mulai dari barang yang kita butuhkan mana yang tidak. Kelompokkan lagi antara apa yg benar-benar kita butuh atau sekadar beli," kata Prita.

Setelah mencatat semua anggaran, jika ternyata kurang baru mulai berpikir langkah selanjutnya, yakni mulai membuka peluang bisnis sebagai salah satu cara bertahan hidup.  "Nah untuk saat ini bisnis makanan yang banyak diminati dan dibutuhkan. Perhatikan juga bisnis yang ramai di awal tapi kelamaan meredup dan tidak terlalu dicari yakni masker kain, sebab banyak orang cukup membutuhkan beberapa masker juga," ucap Prita.

Supaya bertahan di tengah bisnis yang beragam dan terkesan kompetitif, setelah melakukan riset market sederhana, Prita menyarankan untuk kolaborasi mengisi celah yang kosong dari kebutuhan bisnis. "Selain mengamati apa kebutuhan pasar juga saling support dalam satu core bisnis yang sama," lanjutnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 jam lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

13 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

14 jam lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

2 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

2 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

3 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

7 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.