TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil yang sedang menanti hari perkiraan lahir di tengah pandemi corona atau Covid-19 ini tentu lebih waspada. Hal ini karena khawatir buah hati yang baru lahir terinfeksi Covid-19.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Mohammad Haekal menjelaskan langkah-langkah pencegahan saat dan setelah melahirkan agar bayi tidak terinfeksi virus corona. "Begitu lahir, hindari inisiasi menyusui dini (IMD)," kata Haekal dalam kelas daring Johnson's Parent Club Expert Class, Rabu 6 Mei 2020 malam.
IMD adalah proses ketika bayi dibiarkan mencari sendiri puting susu ibunya ketika baru lahir. Bayi diletakkan di dada atau perut ibu, lalu dia secara alami akan mencari puting untuk menyusui. Ketika IMD, bayi bisa mendapatkan kolostrum, tetes ASI pertama kaya nutrisi berwarna kuning, yang bisa membantu bayi mencegah penyakit.
Dua bayi terlihat memakai "Face Shield" di RSIA Tambak, Jakarta, Kamis, 16 April 2020. Untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19, pihak rumah sakit memberikan "Face Shield" atau penutup muka pada bayi yang baru lahir. TEMPO/Muhammad Hidayat
Selain tidak menerapkan IMD, ibu juga diharuskan memakai masker ketika persalinan, baik normal maupun melalui operasi caesar. Bayi kemudian dimandikan untuk mengurangi risiko transmisi, dan kemungkinan akan diberikan penutup wajah oleh rumah sakit. "Ibu yang tidak terindikasi COVID-19 bisa menyusui seperti biasa," kata dokter Mohammad Haekal.
Bila terindikasi COVID-19 ringan atau sedang, ASI dapat diberikan dengan menggunakan masker N95, atau diperah dan diberikan melalui botol. "Kalau positif (COVID-19) berat, tidak bisa kasih ASI," kata dia. Selain itu, ibu yang terinfeksi COVID-19 juga tidak boleh dirawat dalam satu ruangan bersama si bayi agar tak tertular.