Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tips Mengatur Pengeluaran saat Pendapatan Turun karena Pandemi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi keuangan. TEMPO/Subekti
Ilustrasi keuangan. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona berdampak pada sektor ekonomi. Banyak karyawan yang dirumahkan tanpa bayaran, gajinya dipotong, atau tak mendapat penghasilan dari pekerjaannya karena krisis ini. Bersyukurlah mereka yang masih memilikinya.

Sebagian besar orang tampaknya menerima kenyataan bahwa dompet jadi lebih tipis selama pembatasan sosial berskala besar karena pandemi. Tapi ini bukan saatnya kita berputus asa. Jika Anda adalah korban pemotongan gaji atau kelompok orang yang penghasilannya berkurang, Anda harus mengelola pengeluaran keluarga. 

Dilansir dari Times of India, berikut tips mengatur pengeluaran yang bisa diterapkan di rumah.

1. Bedakan kebutuhan dengan keinginan

Kebutuhan adalah apa yang selalu Anda gunakan. Misalnya, Anda mungkin hanya perlu satu mobil untuk Anda dan keluarga, tetapi akhirnya membeli mobil untuk masing-masing anggota keluarga hanya karena punya uang dan ingin. Sementara keinginan biasanya tergeletak saja di rumah yang tidak digunakan. Jika Anda ingin mengurangi pengeluaran dan menghemat uang, Anda hanya perlu mengeluarkan uang untuk hal-hal yang Anda butuhkan.

2. Menabung sebelum belanja

Inilah saatnya untuk mengikuti kata-kata salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffet. "Jangan selamatkan apa yang tersisa setelah belanja, tetapi belanjakan apa yang tersisa setelah menabung." Jika Anda ingin mengatasi krisis keuangan ini tanpa terluka, lebih baik Anda menjadikan kata-kata Buffet sebagai prinsip keuangan Anda.

3. Buat tujuan jangka panjang dan jangka pendek

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sama seperti tabungan yang ada untuk jangka panjang dan jangka pendek, Anda juga perlu memperhatikan pengeluaran untuk dua periode tersebut. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri Anda hal ini, "Apakah saya benar-benar perlu membeli ini hari ini? Atau bisakah itu menunggu beberapa bulan lagi?" Jawaban dan kendali diri Anda akan menyelamatkan Anda dari pengeluaran ekstra.

4. Punya penghasilan sampingan

Ketika satu pintu ditutup, Anda harus menemukan pintu lain untuk membiarkan uang tetap mengalir ke saku Anda. Cari cara lain untuk mendapatkan penghasilan sampingan selain sumber pekerjaan permanen Anda. Uang ekstra ini dapat disimpan untuk masa depan.

5. Bayar utang atau pinjaman tepat waktu

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang ketika mengalami krisis keuangan adalah menghentikan pembayaran utang atau pinjaman. Hal yang tidak disadari dari kesalahan ini adalah mereka harus membayar bunga lebih besar karena menunda pembayaran. Apa pun yang terjadi, selalu berusaha membayar utang Anda tepat waktu untuk menghindari biaya tambahan.

Ini adalah masa yang sangat menegangkan dan kita perlu bersabar dan tetap positif. Selalu ingat, kondisi bisa berubah seiring dengan waktu. Krisis ini juga akan berlalu. Jangan ragu minta bantuan ketika Anda menyadari sedang menuju jalan buntu dan Anda tidak tahan lagi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

12 jam lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

14 jam lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

7 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

Wisatawan yang melakukan one day trip menghabiskan sekitar Rp 904 ribu.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

13 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

13 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

16 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

18 hari lalu

Logo Indofarma.
Manajemen Indofarma Blak-blakan soal Kondisi Keuangan hingga Tunggak Gaji dan THR Karyawan

Sekretaris Perusahaan Indofarma, Warjoko Sumedi membeberkan penyebab keuangan perusahaan yang merugi selama tiga tahun belakangan ini.