TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah mendapat nasihat dari orang tua untuk tidak makan sambil berdiri karena dianggap pamali atau tidak sopan. Ternyata itu bukanlah sekadar nasihat, sebab dari sisi medis makan sambil berdiri dapat menyebabkan beberapa hal yang membuat Anda tidak nyaman.
Ketika tak ada tempat duduk atau sedang terburu-buru, Anda mungkin akan makan dengan posisi berdiri. Berikut beberapa hal yang dapat terjadi jika Anda makan sambil berdiri:
1. Makan lebih banyak
Beberapa orang percaya bahwa makan sambil berdiri dapat membantu menurunkan berat badan daripada posisi duduk. Sayangnya, justru malah sebaliknya karena makan sambil berdiri memungkinkan orang-orang mengonsumsi makanannya dengan relatif cepat.
Hal ini berpotensi menyebabkan Anda menambah porsi makanan lebih banyak sehingga meningkatkan kalori yang dikonsumsi. Ini dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan. Sementara, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan dengan lambat dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang.
2. Memicu rasa lapar setelah makan
Penelitian telah mengaitkan pengosongan perut yang lebih cepat dengan meningkatnya perasaan lapar. Seseorang yang berdiri dan berjalan sambil makan akan mengalami pengosongan perut yang lebih cepat sehingga lebih mungkin merasa lapar setelah makan daripada yang hanya berdiri diam atau duduk. Rasa lapar ini akan membuat Anda kembali makan atau mengonsumsi banyak camilan.
3. Kurang menikmati kelezatan makanan
Meski makan lebih banyak, namun bukan berarti Anda menikmati cita rasa makanan tersebut. Makan sambil berdiri memungkinkan Anda tak sepenuhnya menikmati kelezatan makanan karena tak terfokus pada apa yang dikonsumsi saat itu. Rasa kepuasan terhadap makanan pun berkurang karena tidak merasa rileks ketika mengonsumsinya.
Studi dalam Journal of Consumer Research menemukan bahwa berdiri selama beberapa menit bisa menyebabkan stres. Bahkan membuat lidah lebih sulit bekerja dengan baik.
4. Menyebabkan kembung
Karena makan sambil berdiri dapat menyebabkan seseorang makan lebih cepat, maka bisa meningkatkan jumlah udara yang tertelan selama makan. Hal tersebut berpotensi membuat perut kembung dan bergas yang tentu saja bisa membuat Anda tidak nyaman.
Ditambah lagi, semakin tegak postur tubuh maka semakin cepat proses pencernaan. Hal ini mengakibatkan lebih sedikit waktu bagi nutrisi untuk bersentuhan dengan dinding usus sehingga lebih sulit untuk menyerapnya. Karbohidrat yang dicerna dengan buruk pun cenderung berfermentasi di usus dan menyebabkan perut kembung.
Sebenarnya tak hanya efek negatif saja yang ditimbulkan dari makan sambil berdiri. Aktivitas ini juga dipercaya memiliki pengaruh yang positif bagi penderita refluks asam lambung. Orang yang mengalami refluks asam lambung seringkali disarankan untuk berdiri tegak saat makan dan selama beberapa jam setelah makan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah naiknya kembali asam lambung ke kerongkongan. Makan sambil berdiri atau duduk tegak juga bisa mengurangi tekanan di perut sehingga mengurangi kemungkinan refluks. Meski begitu, tetap saja lebih banyak kemungkinan negatif yang dapat ditimbulkan dari makan dengan posisi berdiri.
Jadi, bagaimanapun akan lebih baik jika Anda makan dengan posisi duduk. Makan sambil duduk bisa membuat Anda merasa rileks, fokus pada makanan, menikmatinya secara perlahan, dan mengunyah lebih banyak.
Penelitian juga menunjukkan bahwa fokus selama makan dapat meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi kemungkinan makan berlebih. Jadi, makanlah dengan posisi duduk yang nyaman dan jauhkan diri dari ponsel, komputer, tv atau gangguan lain untuk sementara waktu.