Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Tips Sahur agar Anda Tahan Lapar dan Haus saat Berpuasa

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama berpuasa Anda tidak makan dan minum selama 14 jam. Sebagian orang mungkin berjuang melawan lapar, haus, dan lemas. Jika Anda termasuk di antaranya, perhatikan asupan nutrisi saat sahur dan waktu istirahat selama menjalani ibadah. 

Pelatih fisik dan nutrisi di Dubai, Devinder Bains, mengatakan beberapa pilihan makanan bisa membantu Anda tetap bugar selama berpuasa. Berikut tips Devinder, seperti dikutip Arab News, Selasa, 28 April 2020. 

1. Cukupi protein 

Protein lebih rendah kalori daripada lemak dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat. Jadi, itu adalah pilihan sempurna agar Anda merasa kenyang lebih lama.

Dari sekian banyak pilihan protein, ia menyarankan telur, ikan, ayam, kalkun, yoghurt Yunani, bubur tahu atau bubur quinoa. Tapi jika tak terbiasa makan padat dalam jumlah banyak di pagi hari, Anda bisa menambahkan protein shake.

2. Siapkan makanan sebelum tidur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cobalah untuk menghindari bangun lebih awal demi bisa memasak. Buatlah menu sederhana untuk sahur. Rebus telur malam sebelumnya lalu tambahkan saja roti gandum atau campur overnight oatmeal (oat dan air atau susu), masukkan ke dalam lemari es dan tambahkan buah di pagi hari. Hal yang sama berlaku untuk mangkuk smoothie, cukup campur malam sebelumnya.

3. Tetap terhidrasi

Mencukupi asupan air sangat penting. Anda juga bisa mendapatkannya dari makanan sehat kaya air seperti mentimun, tomat, bayam, dan jeruk saat sahur. Tambahkan jus segar (tanpa tambahan gula) dan protein shake yang dicampur air tepat menjelang makan sahur. Mengonsumsinya di deti-detik terakhir sebelum imsak adalah yang terbaik agar Anda bisa menahan rasa lapar lebih lama. Hindari kopi, karena dapat memicu dehidrasi.

4. Hindari junk food

Ini penting untuk menjaga rasa lapar dan haus. Junk food yang tinggi garam seperti daging olahan dapat menyebabkan ketidakseimbangan natrium dalam tubuh dan membuat Anda cepat merasa haus. Sementara makanan tinggi gula seperti croissant dan sereal rendah nutrisi membuat Anda merasa lapar lebih cepat. Anda juga bisa menambahkan lemak sehat, seperti alpukat dan salmon, untuk memperlambat pencernaan saat puasa Ramadan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

5 hari lalu

Ilustrasi progeria. Shuttestock
4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

Sammy Basso, penyintas progeria, meninggal pada usia 28 tahun


Kreasi Protein Berbuah Hadiah Nobel Kimia 2024 untuk 3 Peneliti Ini

6 hari lalu

Ilmuwan David Baker, Demis Hassabis, dan John Jumper memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2024 atas penempuan mereka terkait struktur protein. Credit: Reuters
Kreasi Protein Berbuah Hadiah Nobel Kimia 2024 untuk 3 Peneliti Ini

Di antara tiga pemenang Nobel Kimia 2024, dua datang dari Google Deepmind dengan catatan keberhasilan baru empat tahun lalu.


Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

6 hari lalu

Pekerja tengah mengemas susu ikan di Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, 18 September 2024. Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. TEMPO/Tony Hartawan
Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

Susu ikan diklaim memiliki berbagai keunggulan dari beberapa susu lain, seperti kambing, sapi, unta, dan kedelai. Simak kata peneliti BRIN.


Ahli Gizi Ingatkan Dampak Kekurangan Protein pada Tumbuh Kembang Anak

8 hari lalu

Ilustrasi program makan gratis. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Ahli Gizi Ingatkan Dampak Kekurangan Protein pada Tumbuh Kembang Anak

Ahli gizi mengatakan kekurangan protein bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak macam gangguan kesehatan, hambatan tumbuh kembang, stunting.


Kesehatan Rambut: Simak Deretan Sumber Asupan Nutrisinya

8 hari lalu

Ilustrasi rambut bob. Unsplash.com/Tore F
Kesehatan Rambut: Simak Deretan Sumber Asupan Nutrisinya

Rambut yang sehat dan kuat tak hanya perawatan luar, tetapi juga membutuhkan nutrisi dari dalam


Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

18 hari lalu

Ilustrasi protein. Shutterstock
Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.


Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

26 hari lalu

Anggota Komunitas Pelari Malam di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Kamis 2 Maret 2012. TEMPO/Wisnu Agung Pasetyo
Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

Ingin hidup sehat dengan berlari atau jogging, ini tips dan triknya.


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

33 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa harus terjebak dalam program diet yang membatasi.


Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

34 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.


Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

35 hari lalu

Ilustrasi susu. Shutterstock
Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.