Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Medina Olivia Menahan Rindu pada Anak Saat Isolasi Mandiri

image-gnews
Medina Olivia menceritakan pengalaman saat isolasi mandiri karena mengalami gejala corona. (fFoto: Dok. Pribadi)
Medina Olivia menceritakan pengalaman saat isolasi mandiri karena mengalami gejala corona. (fFoto: Dok. Pribadi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan infeksi Covid-19 ialah dengan melakukan isolasi mandiri, jika terdapat gejala atau riwayat bepergian. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan bicara isolasi artinya memisahkan sumber penyakit dari masyarakat lain, yang rentan terinfeksi.

Sumber penyakit yang dimaksud adalah sebutan bagi orang yang sakit. Sedangkan masyarakat umum disebut dengan kelompok rentan. Menurut Yurianto, isolasi mandiri bukan dimaknai sebagai mengasingkan diri. Isolasi ini bersifat fisik yang artinya tidak berdekatan dengan orang lain dan menjaga jarak sekitar 2 meter dengan orang lain dalam satu tempat.

"Orang yang melakukan isolasi mandiri ini juga wajib memakai masker untuk mencegah percikan ludah terkena orang lain. Adapun parameter keberhasilan dari isolasi mandiri ini ialah harus melewati masa inkubasi selama 14 hari dengan kondisi kesehatan bagus dan tanpa keluhan,” kata Yurianto dalam konferensi pers, Senin, 6 April 2020 lalu.

Salah satu warga yang pernah menjalankan isolasi mandiri ialah warga Bekasi, Medina Olivia. Dia mengatakan awal dirinya menjalankan isolasi mandiri lantaran merasa ada gejala. "Jadi waktu itu aku ada gejalanya kan kemudian ikut Rapid Test, nah walaupun hasilnya negatif tapi tetap berlaku protokol isolasi mandiri selama 14 hari," ucap Medina saat dihubungi Tempo, Senin 27 April 2020.

Ibu dua anak ini menjalankan 14 hari masa isolasi mandiri, dengan rincian 7 hari tinggal di apartemen dan 7 hari di rumah, tepatnya di kamar atas sendiri tidak kontak sama sekali dengan anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat isolasi di rumah, perempuan 36 tahun ini tetap berkomunikasi lewat telepon dan video call setiap hari. Dalam satu hari ia bisa beberapa kali telepon dan video call dengan anak-anak. "Sampai hal kecil mau cari remote TV juga tetap telpon tanya ibunya," ucap Medina.

Perasaan rindu sudah pasti terasa sekali, walaupun Medina mengaku jika mereka sudah sering ditinggal pergi tapi belum pernah sampe 2 minggu, paling lama 6 hari. Terlebih jika Medina masuk dari pintu samping jika ke bawah kemudian langsung ketemu dapur dan kamar mandi, juga tentu saja anak-anak. "Kalau ketemu mereka dan anak-anak mau nyamperin aku langsung bilang, "stooopp jangan mendekat," tambah Medina.

Tapi selama masa isolasi, ia dibantu sang suami untuk memberikan penjelasan kepada kedua putranya, dan edukasi terkait virus corona dan juga infeksinya. "Sampai akhirnya akhirnya paham kalau ibunya dalam waktu sementara tidak boleh dideketin dan berpelukan lebih dulu," lanjutnya. Selama masa isolasi, Media mencari tahun sendiri bagaimana protokol orang yang sedang dalam masa karantina.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

23 jam lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

27 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

Kesepian paling banyak dialami usia 45-54 tahun dan 6 persen responden mengaku mengalami kesepian parah. Ada apa di baliknya dan cara mengatasi?


Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

28 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

28 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

29 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.


Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

30 hari lalu

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com)
Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

41 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

42 hari lalu

Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

42 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

47 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.