TEMPO.CO, Jakarta - Memakai masker di masa pandemi corona baru atau Covid-19 merupakan keharusan bagi setiap orang pada saat harus beraktivitas di luar rumah. Namun, banyak orang yang tidak mampu membeli masker kain untuk dipakai sehari-hari.
Para desainer Indonesia semakin banyak yang berinisiatif untuk memproduksi dan membagikan masker kain secara gratis, salah satunya ialah Ivan Gunawan.
Menurut Ivan, awalnya dia kesulitan mencari masker yang ternyata diketahui sebagai masker medis, lalu dia pun berpikir kalau untuk orang sehat kenapa pakai masker medis yang untuk tenaga kesehatan.
"Jadi aku bilang sama anak-anak butik kenapa tidak dimulai saja bikin masker kainnya," ucap Ivan di Live Instagram Ngobrol Bareng HW yang diadakan Her World Indonesia, Jumat, 24 April 2020.
Masker kain yang diproduksi Ivan membawa label Mandjha Ivan Gunawan dengan bahan katun aneka warna seperti biru, hitam, marun dan lain sebagainya.
Menurut Ivan saat ini fungsi masker kain tidak bisa dilepas dari kehidupan manusia, apalagi saat keluar rumah. "Masker punya kita personal tidak bisa saling pinjam dan harus dicuci sendiri tidak bisa nyuruh orang, termasuk kalau dapat masker baru dicuci dulu jangan pakai sabun antiseptik," ucapnya.
Masker yang didonasikan Ivan didistribusikan lewat Yayasan Dunia Mega Bintang, sebuah yayasan nonprofit yang ia dirikan. "Prosedurnya, masker yang aku buat bisa diajukan lewat email, aku bikin masker harus jatuh ke tangan orang yang membutuhkan, bukan karena brand dari aku. Jadi khusus untuk dibagikan tidak bisa pesan secara khusus," ungkap Ivan.
Ivan mengatakan tidak ada niat untuk menjual masker kain. "Kayaknya ngga layak kalau diperjualbelikan, orang udah susah cari masker medis, eh masih harus susah cari masker kain," ucapnya.
Saat ini Ivan memutuskan butik yang sekarang tidak produksi dulu berganti ke pembuatan mukena eksklusif seperti gaun dengan detail premium. "Alhamdulillah saat ini masker kain yang aku bagikan kurang lebih sudah ada 3.000, walau sedikit setidaknya aku udah berkontribusi buat melawan Covid-19," ungkapnya.