TEMPO.CO, Jakarta - Pasta gigi pemutih dipercaya dapat mengatasi gigi kuning yang sering kali membuat orang tidak percaya diri.
Sebetulnya, pasta gigi pemutih hanya terlihat sedikit memutihkan gigi dengan menghilangkan noda di permukaan luar (enamel gigi) seperti akibat minum kopi, teh, atau merokok. Pasta gigi ini tak dapat mengubah warna alami gigi yang Anda miliki atau menghilangkan noda di bagian terdalam permukaan gigi (dentin).
Dalam menghilangkan noda di permukaan luar, pasta gigi pemutih biasanya mengandung peroksida atau bahan kimia lain yang dapat membantu memecah atau melarutkan noda. Selain itu, pasta gigi pemutih juga mengandung agen abrasif, seperti silika, kalsium karbonat, alumina, dan kalsium fosfat yang dapat membantu mengusir sisa makanan, bakteri, dan noda pada gigi.
Beberapa pasta gigi pemutih pun mengandung bahan kimia covarine biru yang dapat melekat pada permukaan gigi dan menciptakan ilusi optik yang membuat gigi tampak lebih cerah. Anda bisa menggosok gigi dengan pasta gigi pemutih sebanyak dua kali sehari.
Ketika digunakan dua kali sehari, pasta gigi pemutih memerlukan waktu 2-6 minggu untuk membuat gigi setingkat lebih cerah. Sementara, pasta gigi pemutih yang mengandung covarine biru bisa menunjukkan efek langsung.
Baca Juga:
Hasil yang diberikan pasta gigi pemutih tidaklah bersifat permanen. Jika Anda merokok maupun mengonsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan pewarnaan pada gigi, maka efek cerah pada gigi pun akan memudar.
Meski dapat membantu mencerahkan gigi, Anda harus berhati-hati dalam menggunakan pasta gigi pemutih karena ada efek sampingnya. Apa saja?
1. Sensitivitas gigi
Setelah menggunakan pasta gigi pemutih, gigi Anda mungkin menjadi lebih sensitif untuk sementara waktu. Sensitivitas ini bisa membuat gigi Anda ngilu ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.
2. Iritasi gusi
Anda juga bisa mengalami iritasi gusi setelah menggunakan pasta gigi pemutih. Ini terjadi karena adanya kontak antara gusi dengan bahan kimia yang terkandung dalam pasta gigi tersebut.
Selain itu, jika digunakan untuk jangka waktu yang lama pasta gigi pemutih juga dianggap dapat menyebabkan kerusakan enamel gigi. Dalam sebuah penelitian pada hewan yang diterbitkan pada American Journal Dentist melaporkan bahwa sejumlah pasta gigi yang dijual di pasaran terutama yang mengandung pirofosfat bisa menyebabkan erosi enamel gigi bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sayangnya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia.
Namun, jika Anda tertarik menggunakan pasta gigi pemutih, Anda tidak boleh sembarangan dalam memilih karena banyak produk yang tak terjamin keamanannya. Carilah merek pasta gigi yang telah mendapat persetujuan dari organisasi terkemuka, seperti American Dental Association. Persetujuan tersebut menunjukkan bahwa pasta gigi ini aman dan efektif dalam menghilangkan noda di permukaan gigi.
Selain itu, sebaiknya hindari makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi warna gigi agar efek mencerahkan dari pasta gigi tak hilang begitu saja. Jangn lupa berhenti merokok dan menjaga kebersihan mulut.