TEMPO.CO, Jakarta - Sayuran merupakan salah satu sumber serat alami yang dibutuhkan tubuh. Namun, sayuran, terutama yang berwarna hijau, sering juga dianggap sebagai penyebab asam urat. Benarkah?
Penyakit ini disebabkan oleh uric acid atau asam urat yang berlebihan dalam darah. Zat ini dihasilkan tubuh untuk memecah purin dari makanan. Asam urat akan memasuki daliran darah lalu disaring ginjal dan dikeluarkan melalui urine.
Salah satu pemicu penyakit ini adalah pola makan yang salah. Namun, pakar gizi yang Tan Shot Yen mengatakan bahwa sayuran bukanlah pemicu utamanya.
“Nggak ada ceritanya asam urat dari sayuran. Asam urat merupakan hasil metabolisme dari purin, purin ini ada di semua jenis daging merah,” kata dia saat Instagram Live bersama Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia atau AIMI, Selasa, 21 April 2020.
Ia mengatakan banyak orang salah kaprah tentang hal ini. Orang menghindari sayuran agar tidak terkena gangguan asam urat, tapi tetap makan daging.
Dokter Tan mengatakan, asam urat bisa meningkat karena ada beberapa masalah kesehatan lain, seperti gangguan ginjal.
Ginjal dan asam urat saling berhubungan. National Kidney Foundation menyebut, orang yang memiliki penyakit ginjal akan lebih sering terkena asam urat. Sebaliknya, orang yang memiliki asam urat juga berisiko mengalami masalah ginjal.
Selain itu, kegemukan juga bisa memicu asam urat. "Orang yang kegemukan juga biasanya asam uratnya naik,” kata Tan.
Penyakit lainnya yang bisa memicu penyakit ini adalah diabetes yang tidak terkontrol. Orang yang mengalami diabetes biasanya juga mengidap masalah ginjal.