TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyarankan orang untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau menggosoknya dengan hand sanitizer berbasis alkohol untuk mencegah penyebaran COVID-19. Menjaga kebersihan tangan yang baik adalah kebutuhan waktu untuk membatasi penyebaran virus. Tetapi tahukah Anda pengeringan tangan sama pentingnya untuk mencegah infeksi seperti mencuci tangan?
Melansir laman Boldsky, menurut sebuah laporan oleh World Economic Forum (WEF), mengeringkan tangan dengan handuk kertas sekali pakai sangat penting setelah mencuci tangan karena ada kemungkinan penyebaran virus dari tangan basah. Ini disarankan terutama untuk petugas kesehatan yang menangani pasien COVID-19 secara teratur.
Tangan harus digosok dengan sabun selama setidaknya 20 detik di kedua sisi, seperti yang disarankan oleh WHO dan CDC. Namun, orang-orang, cenderung tidak mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air, kata seorang ahli mikrobiologi di Universitas Leeds. Setelah mencuci tangan, ketika orang mengeringkannya, patogen akan meledak karena kecepatan udara dan menyebar ke seluruh kamar mandi. Hal ini meningkatkan kemungkinan kontaminasi lingkungan dan permukaan hingga sepuluh kali lipat serta kontaminasi pakaian lima kali.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of Hospital Infection, pengering tangan cenderung menyebarkan lebih banyak infeksi daripada handuk kertas (paper towel tisu yang lebih tebal). Penelitian ini dilakukan di kamar mandi umum rumah sakit di mana mereka hanya mengijinkan satu cara mengeringkan tangan, baik pengering udara atau handuk kertas. Dalam setiap periode empat minggu, mereka mengevaluasi perbedaannya dan menemukan bahwa kamar mandi dengan pengering udara menciptakan aerosol yang tersebar di seluruh toilet termasuk lantai, wastafel, gagang pintu, dan pengering itu sendiri. Di sisi lain, handuk kertas membatasi virus hanya untuk dirinya sendiri.
Pengeringan tangan sangat penting, terutama di layanan kesehatan karena kemungkinan infeksi silang virus lebih tinggi di tempat-tempat tersebut. Sebab itu, saat mengeringkan tangan, handuk kertas adalah pilihan yang paling efektif dan tercepat dibandingkan dengan tisu gulung atau tisu penggunaan umum. Pengeringan tangan yang benar setelah dicuci adalah bagian penting dari kebersihan tangan karena penularan patogen lebih banyak dari tangan basah dibandingkan dengan tangan kering.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa mengeringkan tangan dengan handuk kertas secara efektif menghilangkan bakteri dan mencegah kontaminasi silang. Pengeringan tangan harus menjadi komponen penting dari prosedur kebersihan tangan. Jika satu tangan mengeringkan tangannya tanpa dicuci, virus akan tetap ada. Hal yang sama terjadi ketika seseorang mencuci tangan dengan benar tetapi tidak mengeringkannya. Air sisa di tangan cenderung mencemari ruang dan benda lain bahkan lebih banyak di mana pun tetesan jatuh. Ini menunjukkan bahwa ketika mencuci tangan yang benar dikombinasikan dengan pengeringan tangan yang tepat, virus menjadi terbatas.
Bedanya mengeringkan tangan dengan handuk kertas dan pengering udara
Perbedaan di antara handuk kertas dan pengering udara didasarkan pada tiga faktor, yaitu:
1. Efisiensi Pengeringan
Handuk kertas membutuhkan waktu sekitar 10-15 detik untuk mencapai 90 persen kekeringan sementara pengering udara panas membutuhkan waktu sekitar 40-45 detik untuk mencapai kekeringan yang sama. Juga, dengan handuk kertas, residu air berkurang hingga 1 persen sementara dengan pengering udara hanya 3 persen.
2. Penghapusan bakteri
Menggunakan handuk kertas untuk mengeringkan tangan mengurangi semua jenis bakteri di tangan sementara pengeringan udara panas meningkatkan semua jenis bakteri karena penyebaran tetesan pada pengering itu sendiri. Juga, handuk kertas memberikan gesekan yang semakin mengurangi kontaminasi pada tangan, terutama dari ujung jari.
3. Efek pada kontaminasi silang
Penyebaran virus oleh pengering udara dapat menyebar ke radius sekitar 900 centi meter sementara dengan handuk kertas, tidak ada penyebaran seperti itu terjadi. Sebab itu, pengering udara panas tidak cocok di tempat-tempat kritis karena dapat meningkatkan risiko infeksi silang. Pengering udara dapat menyebarkan kontaminasi menjadi sekitar dua meter, dan iritasi kulit.