Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Cuci Tangan Keringkan dengan Handuk Kertas, Efektif Hilangkan Virus

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Tempat handuk kertas di toilet. Unsplash.com/Wilhelm Gunkel
Tempat handuk kertas di toilet. Unsplash.com/Wilhelm Gunkel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyarankan orang untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau menggosoknya dengan hand sanitizer berbasis alkohol untuk mencegah penyebaran COVID-19. Menjaga kebersihan tangan yang baik adalah kebutuhan waktu untuk membatasi penyebaran virus. Tetapi tahukah Anda pengeringan tangan sama pentingnya untuk mencegah infeksi seperti mencuci tangan?

Melansir laman Boldsky, menurut sebuah laporan oleh World Economic Forum (WEF), mengeringkan tangan dengan handuk kertas sekali pakai sangat penting setelah mencuci tangan karena ada kemungkinan penyebaran virus dari tangan basah. Ini disarankan terutama untuk petugas kesehatan yang menangani pasien COVID-19 secara teratur.

Tangan harus digosok dengan sabun selama setidaknya 20 detik di kedua sisi, seperti yang disarankan oleh WHO dan CDC. Namun, orang-orang, cenderung tidak mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air, kata seorang ahli mikrobiologi di Universitas Leeds. Setelah mencuci tangan, ketika orang mengeringkannya, patogen akan meledak karena kecepatan udara dan menyebar ke seluruh kamar mandi. Hal ini meningkatkan kemungkinan kontaminasi lingkungan dan permukaan hingga sepuluh kali lipat serta kontaminasi pakaian lima kali.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Of Hospital Infection, pengering tangan cenderung menyebarkan lebih banyak infeksi daripada handuk kertas (paper towel tisu yang lebih tebal). Penelitian ini dilakukan di kamar mandi umum rumah sakit di mana mereka hanya mengijinkan satu cara mengeringkan tangan, baik pengering udara atau handuk kertas. Dalam setiap periode empat minggu, mereka mengevaluasi perbedaannya dan menemukan bahwa kamar mandi dengan pengering udara menciptakan aerosol yang tersebar di seluruh toilet termasuk lantai, wastafel, gagang pintu, dan pengering itu sendiri. Di sisi lain, handuk kertas membatasi virus hanya untuk dirinya sendiri.

Pengeringan tangan sangat penting, terutama di layanan kesehatan karena kemungkinan infeksi silang virus lebih tinggi di tempat-tempat tersebut. Sebab itu, saat mengeringkan tangan, handuk kertas adalah pilihan yang paling efektif dan tercepat dibandingkan dengan tisu gulung atau tisu penggunaan umum. Pengeringan tangan yang benar setelah dicuci adalah bagian penting dari kebersihan tangan karena penularan patogen lebih banyak dari tangan basah dibandingkan dengan tangan kering.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa mengeringkan tangan dengan handuk kertas secara efektif menghilangkan bakteri dan mencegah kontaminasi silang. Pengeringan tangan harus menjadi komponen penting dari prosedur kebersihan tangan. Jika satu tangan mengeringkan tangannya tanpa dicuci, virus akan tetap ada. Hal yang sama terjadi ketika seseorang mencuci tangan dengan benar tetapi tidak mengeringkannya. Air sisa di tangan cenderung mencemari ruang dan benda lain bahkan lebih banyak di mana pun tetesan jatuh. Ini menunjukkan bahwa ketika mencuci tangan yang benar dikombinasikan dengan pengeringan tangan yang tepat, virus menjadi terbatas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bedanya mengeringkan tangan dengan handuk kertas dan pengering udara

Perbedaan di antara handuk kertas dan pengering udara didasarkan pada tiga faktor, yaitu:

1. Efisiensi Pengeringan
Handuk kertas membutuhkan waktu sekitar 10-15 detik untuk mencapai 90 persen kekeringan sementara pengering udara panas membutuhkan waktu sekitar 40-45 detik untuk mencapai kekeringan yang sama. Juga, dengan handuk kertas, residu air  berkurang hingga 1 persen sementara dengan pengering udara hanya 3 persen.

2. Penghapusan bakteri
Menggunakan handuk kertas untuk mengeringkan tangan mengurangi semua jenis bakteri di tangan sementara pengeringan udara panas meningkatkan semua jenis bakteri karena penyebaran tetesan pada pengering itu sendiri. Juga, handuk kertas memberikan gesekan yang semakin mengurangi kontaminasi pada tangan, terutama dari ujung jari.

3. Efek pada kontaminasi silang
Penyebaran virus oleh pengering udara dapat menyebar ke radius sekitar 900 centi meter sementara dengan handuk kertas, tidak ada penyebaran seperti itu terjadi. Sebab itu, pengering udara panas tidak cocok di tempat-tempat kritis karena dapat meningkatkan risiko infeksi silang. Pengering udara dapat menyebarkan kontaminasi menjadi sekitar dua meter, dan iritasi kulit.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

22 jam lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

3 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

11 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

12 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

15 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

16 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

17 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

17 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.