TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, banyak pasangan mengalami kesulitan dalam hal berkonsultasi dengan dokter dan klinik berkaitan dengan kesuburan lantaran pembatasan kunjungan. Terutama pasangan uang sedang program hamil, baik melalui program kesuburan atau In Vitro Fertilisation (IVF) atau bayi tabung.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Ivan Sini mengatakan dalam kondisi pandemi, program hamil tidak harus rutin bolak-balik ke rumah sakit atau klinik. Morula IVF Indonesia membuat terobosan untuk mengadakan promil di rumah aja.
"Tentu pada pasangan yang kita lihat background-nya berbeda-beda, kenapa ada ini? karena kita punya pengalaman besar, terutama di program bayi tabung. Kami juga sangat ketat menseleksi pasien, kami bisa melakukan PCR test," ucap Dokter Ivan yang juga Presiden Direktur PT Morula Indonesia ini dalam Konferensi Pers Online Program Hamil di Rumah Saja, Kamis 16 April 2020.
Pada kondisi yang kesulitan untuk berobat ke klinik, Dokter Ivan memberikan solusi yang bisa dipilih oleh pasangan yang sedang menjalankan program hamil dengan konsep fertility at home atau IVF at home.
Program fertility at home ini memiliki tahapan yang dapat dijalankan oleh pasangan secara online dekat dokter kandungan yang telah ditentukan. Konseling meliputi kesuburan, gizi, psikologi, makanan IVF dan fertility bagi suami dan istri selama 14 hari, pemeriksaan dasar kesuburan, Rapid test Covid-19, online cooking class, yoga kesuburan, serta meditasi.
"Dalam program ini kami memberikan konseling, edukasi kesuburan sebab banyak sekali pasangan yang masih awam tentang apa itu kesuburan, seringkali informasi yang didapatkan masih belum akurat. Selain itu ada pula konseling terhadap asupan gizi dan psikologi," ucapnya.
Sementara untuk IVF terdapat dua pilihan yang bisa dilakukan baik di rumah atau hotel. Untuk program ini sangat selektif karena membutuhkan status pasien apakah termasuk kategori apa di masa karantina. Program juga dilakukan dengan screening ketat namun tetap aman.
"Pasien tetap akan ke rumah sakit atau klinik tapi dimaksimalkan paling banyak dua kali ke klinik dan selebihnya dilakukan dengan telekomunikasi. Lalu kalau sudah memilih program, kami akan beri edukasi efek Covid-19 terhadap kehamilan, khususnya bagi istri dengan usia di atas 35 tahun," ucap Ivan.