Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cheating Day saat Diet Boleh, Ingat Porsi dan Kalori

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pelaku diet kerap memilih satu hari untuk melanggar aturan diet, atau yang dikenal dengan istilah cheating day. Seseorang yang tengah menjalani diet dapat beristirahat dan mengonsumsi makanan yang ada di luar menu dietnya. Selama satu hari, Anda dapat leluasa mengonsumsi makanan yang menjadi pantangan dalam program diet Anda. Setelah satu hari itu berakhir, maka Anda akan kembali ke menu yang sudah ditetapkan. 

Bagi pelaku diet yang lebih ketat, cheating day terkadang dapat diganti menjadi cheating meal di mana kesempatan untuk memakan menu di luar diet hanya diizinkan saat satu kali waktu makan. Misalnya pada saat makan siang atau makan malam.  Teori di balik cheating day atau cheating meal ini merupakan konsep psikologis usaha dan imbalan. Setelah bekerja keras menjalani diet, maka Anda berhak menerima imbalan berupa satu waktu menikmati kemewahan hidangan yang di luar jangkauan pada saat berdiet. 

Dengan begitu ketika Anda kembali ke hari diet yang biasa, Anda dapat bersemangat menjalaninya. Anda pun dapat terhindar dari perasaan jenuh dan dapat menjalani program diet dengan lebih patuh. 

Metode cheating day sangat bervariasi. Penerapannya pun bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Semuanya tergantung pilihan dan goal dari program diet masing-masing individu. Tidak ada pedoman khusus mengenai waktu atau menu apa yang harus dipilih. Namun satu hal yang perlu diperhatikan, cheating day tidak seharusnya merusak pola diet Anda. 

Cheating yang berarti ‘curang’ dalam bahasa Indonesia memang memiliki konotasi negatif. Namun berlawanan dengan artinya, ternyata cheating day dapat memotivasi Anda untuk tetap taat menjalani program diet.

Pada sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Consumer Psychology telah diamati dua kelompok peserta diet. Satu kelompok menjalani cheating day dan kelompok lainnya tidak menjalaninya.  Hasilnya diungkapkan bahwa para peserta diet yang menjalani cheating day mengalami penurunan berat badan yang sama dibandingkan dengan kelompok yang diet terus-menerus. Padahal kelompok cheating day mengonsumsi kalori lebih banyak. 

Hal ini bisa terjadi karena cheating day dapat memotivasi para peserta untuk tetap menjalani diet. Selain itu juga mereka mengaku merasa punya strategi untuk menghadapi godaan di tengah-tengah diet ketat mereka.

Cheating day dapat menjadi salah satu penunjang berhasilnya program diet, asalkan dilakukan dengan benar. Cheating day yang efektif tetap memerhatikan asupan kalori yang dikonsumsi. Pada cheating day, Anda bisa makan makanan apa saja sesuka Anda, tapi sebaiknya tetap memerhatikan porsinya.

Penting untuk tidak makan berlebihan meskipun ini adalah waktunya Anda ‘bebas’. Hari tersebut haruslah dijadikan momen di mana Anda bisa makan makanan kesukaan Anda, bukan menjadi ajang makan banyak seperti Anda sedang kelaparan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada beberapa kondisi di mana cheat day bisa menjadi berbahaya bagi program diet 

1. Orang yang menjadikan makanan sebagai pelarian

Ada orang-orang yang terbiasa menghibur diri mereka dengan makanan ketika sedih atau stres. Bagi orang-orang tersebut, cheating day mungkin tidak akan berjalan efektif. Karena cheat day berfokus pada sistem ‘imbalan’, ada potensi celah ini menjadi alasan untuk dilakukan bukan hanya pada satu waktu. Orang-orang jenis ini bisa saja melakukan cheating day kapan pun mereka merasa perlu diberi imbalan atas emosi yang mereka rasakan.

2. Orang yang memiliki gangguan pola makan

Cheating day dikhawatirkan dapat mendorong perilaku makan tanpa berhenti. Sehingga tidak cocok dilakukan pada orang yang memiliki gangguan pola makan. Misalnya orang yang kecanduan makanan.

3. Orang yang hanya melihat penampilan fisik saja

Cheating day adalah salah satu produk dari budaya media sosial. Program ini dipopulerkan oleh atlet dan pegiat fitness. Namun perlu diingat, atlet membakar banyak kalori. Jadi tidak heran jika meskipun mereka melakukan cheating day, badan mereka selalu tampak ideal. Dikhawatirkan cheating day ini dapat merusak mental dari pelakunya. Apalagi jika mereka mendapati badan mereka tidak sama seperti atlet yang dilihat di media sosial.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

5 jam lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

2 hari lalu

Trombosit memiliki peranan penting, yakni dalam hal pembekuan darah. Oleh sebab itu, penting mengetahui cara menaikkan trombosit secara alami. Foto: Canva
5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.