TEMPO.CO, Jakarta - Menjalani masa ketidakpastian menghadapi masa depan di era pandemi corona tentu melelahkan baik secara fisik dan mental. Terlebih jika posisi Anda sendiri tanpa pasangan, karena kondisi bercerai.
Meski demikian, Anda juga dibutuhkan untuk mendampingi anak-anak bersama mantan pasangan dengan cara kooperatif melalui co-parenting. Kerjasama dengan pasangan tentu bisa menjadi support system yang baik bagi kehidupan Anda.
Hal pertama yang lebih dulu Anda lakukan ialah tetap dalam keadaan sehat baik secara fisik maupun emosional. Sebab jika Anda sehat maka mudah bagi Anda untuk mendamping anak-anak di masa seperti sekarang ini.
Setelah Anda bisa berdamai dengan kondisi emosi maka Anda berdua bisa berdiskusi untuk memutuskan agar tetap sama-sama bisa menjalankan co-parenting meski ada aturan-aturan khusus yang perlu disesuaikan.
Melansir laman Huffington Post Selasa 14 April 2020, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjalankan co-parenting agar berjalan tanpa tekanan:
1. Perawatan diri
Prinsip menerapkan masker oksigen Anda sendiri sebelum membantu orang lain lebih penting daripada sebelumnya selama krisis. Sangat penting selama masa stres untuk menemukan cara sehat untuk mencapai perawatan diri yang bisa dilakukan di rumah.
Ada banyak kreativitas yang ditunjukkan orang untuk terhubung satu sama lain (pesta makan malam virtual dan pertemuan keluarga), mem-posting latihan dan aplikasi meditasi gratis. Manfaatkan strategi ini dan juga strategi lain yang mungkin cocok untuk Anda, seperti membaca, jalan-jalan sekitar rumah, bersepeda, menelepon teman, dan membatasi baca berita tentang pandemi jika terlalu banyak.
2. Komunikasi
Anda dan keluarga meski telah berpisah mungkin akan menghadapi tantangan baru. Banyak orang kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan perawatan kesehatan. Mereka yang cukup beruntung masih bisa bekerja sambil menemani anak-anak belajar. Tetaplah terhubung melalui platform online agar komunikasi berjalan lancar meski dalam sementara waktu ini tidak melakukan aktivitas menjemput anak-anak sekolah secara bergantian.
3. Bersabar
Bersikaplah lembut dengan diri sendiri ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Bersabarlah dengan orang tua Anda yang mungkin berjuang dan ingin Anda serta mantan pasangan menjadi rekan satu tim demi anak-anak Anda.
Sabar dengan anak-anak Anda. Mereka mengalami krisis serta kehilangan rutinitas normal sekolah, persahabatan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Anak-anak yang lebih besar akan mendengar berita dan membutuhkan bantuan untuk memprosesnya.
Anak-anak yang lebih kecil akan merasakan tekanan lingkungan bahkan jika mereka tidak memahami konsep pandemi. Beberapa anak akan menunjukkan peningkatan kecemasan atau perilaku yang menurun (misalnya dengan latihan toilet, mengompol, tidur mandiri). Remaja mungkin menunjukkan peningkatan kecemasan.
4. Bersikap realistis
Jadilah realistis tentang harapan Anda untuk diri sendiri, pasangan co-parenting dan anak-anak Anda. Tidak ada orang tua yang secara bersamaan mencoba melakukan pekerjaan dan sekolah di rumah senang dengan kinerja mereka.
Bersikaplah realistis tentang bagaimana dan kapan pekerjaan Anda dapat diselesaikan. Bersikaplah realistis tentang bagaimana pembelajaran di rumah akan berlangsung di rumah.