TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau CDC Amerika Serikat merekomendasikan setiap orang mengenakan masker kain ketika berada di tempat umum untuk mencegah terinfeksi virus corona. Sejak itu, masker kain dengan cepat menjadi aksesori paling populer yang membanjiri feed Instagram.
Masker ini memang tidak lebih efektif melindungi dari virus corona dibandingkan dengan masker medis, tapi ini jauh lebih baik daripada tidak mengenakan pelindung apa pun. Berbeda dengan masker medis yang sekali pakai, masker ini bisa dipakai ulang asalkan dicuci dengan benar. Seberapa sering dan bagaimana cara mencucinya?
"Idealnya, setiap kali Anda mengenakan masker itu harus bersih, karena Anda tidak tahu bakteri apa yang bersentuhan dengan masker dan Anda tidak ingin memberi kesempatan pada bakteri itu untuk masuk ke hidung atau mulut Anda,” kata Nate Favini, pimpinan medis Forward, praktik perawatan primer preventif seperti dikutiap Instyle, Senin, 13 April 2020.
Favini menyarankan untuk memiliki beberapa masker kain sehingga Anda dapat selalu memiliki cadangan ketika masker kain dicuci.
Ia memberi saran untuk mencucinya. Setelah dipakai, segera masukkan masker ke dalam mesin cuci dengan deterjen dan air dengan suhu panas. Lalu gunakan pengering dengan suhu tinggi. Anda juga bisa mencucinya secara manual, tetapi tetap menggunakan air panas.
CDC juga memberikan panduan mencuci pakaian, khususnya yang dikenakan oleh orang sakit. Tidak perlu dipisahkan dari pakaian orang sehat. Jangan kocok cucian kotor.
Bersihkan dengan disinfektan yang direkomendasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA). Setelah selesai, lepaskan sarung tangan, dan segera cuci tangan.