Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Percaya Takhayul Senang Melamun Tanda Gangguan Skizotipal

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita menyendiri. Unsplash.com/Toa Heftiba
Ilustrasi wanita menyendiri. Unsplash.com/Toa Heftiba
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Seseorang yang nyentrik dan percaya pada hal-hal berbau takhayul bisa jadi mengalami gangguan skizotipal. Ini adalah salah satu jenis gangguan kepribadian eksentrik. Orang yang memiliki gangguan ini akan menunjukkan pola dan perilaku yang mungkin tampak aneh atau ganjil bagi orang lain. 

Gangguan skizotipal memengaruhi perilaku, pola bicara, pikiran, dan persepsi seseorang yang mengalaminya. Bukan hanya nyentrik dan percaya pada takhayul, orang-orang dengan gangguan skizotipal juga tidak mampu membangun kedekatan dengan orang lain dan cenderung suka meracau.

Tanda-tanda gangguan skizotipal yang mungkin terjadi, di antaranya:
- Berpakaian, berbicara atau bertindak dengan cara yang aneh
- Pencuriga dan paranoid
- Tak nyaman dan cemas berada dalam situasi sosial karena merasa tak percaya dengan orang lain
- Memiliki beberapa teman, namun menjadi sangat tidak nyaman dengan keakraban
- Salah menafsirkan kenyataan atau memiliki persepsi yang menyimpang
- Memiliki kepercayaan dan pemikiran magis, misalnya terlalu percaya pada takhayul dan merasa dirinya adalah peramal
- Dipenuhi dengan fantasi dan lamunan
- Kaku dan canggung ketika berhubungan dengan orang lain
- Cenderung menyendiri dan bersikap dingin
- Memiliki emosi yang kurang atau respon emosional yang kurang pantas
- Mengeluarkan ucapan yang tak jelas atau bertele-tele.

Orang yang memiliki gangguan skizotipal biasanya tak memiliki gejala psikotik, seperti halusinasi dan delusi. Akan tetapi, dalam kasus yang jarang terjadi, orang dengan gangguan kepribadian ini juga dapat mengembangkan skizrofenia.

Penyebab seseorang mengalami gangguan skizotipal belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, perubahan dalam cara fungsi otak, genetika, dan faktor lingkungan juga mungkin dianggap memainkan peran. Secara genetika, Anda mungkin berisiko mengalami gangguan ini jika memiliki anggota keluarga yang terkena gangguan tersebut, skizofrenia, atau gangguan kepribadian lainnya.

Selain itu, faktor lingkungan terutama pengalaman di masa kecil juga dapat berperan. Seperti kekerasan, penelantaran, trauma, stres atau memiliki orang tua yang terpisah secara emosional. Temperamen dan kepribadian individu juga berpengaruh. Ini menunjukkan bahwa tak ada faktor tunggal yang bertanggung jawab atas gangguan skizotipal karena gangguan ini sifatnya kompleks dan mungkin memiliki keterkaitan dengan faktor-faktor di atas.

Gangguan skizotipal umumnya baru diketahui di awal masa dewasa. Alasannya karena anak-anak dan remaja masih berada dalam perkembangan konstan, pematangan, dan perubahan kepribadian. Meski mungkin ada pula yang diketahui sejak masa-masa tersebut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lama kelamaan, orang dengan gangguan ini bisa mengalami depresi, cemas, gangguan kepribadian lain, kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang, kehidupan bermasalah, bahkan melakukan upaya bunuh diri. Jika seseorang memiliki gangguan skizotipal, penelitian menunjukkan bahwa ada sedikit risiko gangguan ini akan diturunkan pada anaknya.

Akan tetapi, intensitas gangguan kepribadian ini biasanya akan menurun seiring bertambahnya usia. Namun, gejala paling ekstrem terjadi ketika Anda berusia 40 atau 50-an. Gangguan kepribadian skizotipal pun umumnya terjadi pada sekitar 3,9 persen populasi di dunia.

Jika Anda memiliki tanda-tanda gangguan skizotipal, tentu melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kejiwaan menjadi langkah yang tepat. Setelah didiagnosis dengan gangguan tersebut, dokter akan meresepkan obat atau terapi untuk mengatasinya. Sebetulnya, tak ada obat yang dirancang khusus untuk mengobati gangguan skizotipal.

Akan tetapi, orang dengan gangguan ini umumnya diberi obat antipsikotik atau antidepresan jika mengalami gejala yang dapat diatasi dengan obat-obatan tersebut. Beberapa jenis terapi juga dapat membantu mengatasi gangguan skizotipal. Berikut jenis-jenis terapi yang mungkin dilakukan, seperi psikoterapi atau terapi bicara, terapi perilaku kognitif, dan terapi keluarga.  

Prospek kesembuhan untuk orang dengan gangguan skizotipal bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Namun, bagi Anda yang termotivasi untuk berubah, mencari, dan mematuhi perawatan yang sesuai maka akan menunjukkan hasil yang lebih baik.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

3 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

10 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

12 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

16 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

16 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

17 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

18 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

18 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

21 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.