Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Ini Bantu Kurangi Risiko Kanker Payudara pada Perempuan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi kacang-kacangan. Unsplash/Peter Feghali
Ilustrasi kacang-kacangan. Unsplash/Peter Feghali
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan yang tinggi serat larut seperti kacang-kacangan dan gandum dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara, menurut laporan The New York Times, Rabu, 8 April 2020.

Diterbitkan di jurnal Cancer, para analisis memeriksa "20 studi prospektif tentang konsumsi serat dan kejadian kanker payudara". Sementara beberapa lainnya melihat pada asupan keseluruhan dan yang sisanya hanya mempertimbangkan varietas serat yang berbeda dari buah, kacang-kacangan, sereal tanpa penggunaan suplemen.

Jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki asupan terendah dengan mereka yang memiliki asupan tertinggi, risiko kanker payudara turun hingga delapan persen.

Dalam penelitian tersebut, disebutkan hanya serat larut yang efektif menurunkan risiko kanker payudara. Asupan serat yang tidak larut juga menunjukkan pengurangan risiko, namun dampaknya tidak terlalu signifikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini adalah penelitian observasional yang tidak membuktikan penyebab. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk kanker payudara dan mengidentifikasinya, bahkan yang memiliki efek kecil juga dianggap penting," ujar ilmuwan Harvard University, Maryam S. Farvid.

Sebagian besar studi ini memperhitungkan kanker payudara pascamenopause. Namun, dalam lima laporan yang meneliti kanker pramenopause, dampak serat bahkan lebih signifikan secara statistik yang mengarah pada pengurangan risiko sebanyak 18 persen.

Kesehatan wanita menjadi salah satu masalah terbesar di dunia sekaligus sering diabaikan. Kanker payudara merupakan penyakit yang paling banyak dialami oleh wanita dan studi terbaru ini diharapkan dapat membantu untuk melihat perspektif lain. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Bahaya Pewarna Makanan bagi Kesehatan, Alergi sampai Kanker

Masyarakat disarankan untuk menghindari pewarna makanan untuk mencegah risiko kesehatan seperti reaksi alergi atau bahkan kanker.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

1 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

5 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

5 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara, 4 Kali Operasi dan Mastektomi

Olivia Munn mengungkapkan kepada publik perjuangannya mengalami kanker payudara pada tahun 2023


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

7 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.


Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.


Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Kanker Serviks Dominasi Proporsi Kasus Kanker, Mayoritas Terdeteksi pada Stadium Lanjut

Kanker serviks mendominasi proporsi kasus kanker yang sering dijumpai sekitar 62 persen.


Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

10 hari lalu

Nunung Srimulat. Foto: Instagram Nunung.
Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

Nunung Srimulat bersyukur proses yang melelahkan dan menyakitkan itu bisa dilewati dengan kesabaran serta dukungan suaminya.


Deteksi dan Obat, Kunci Harapan Hidup Anak dengan Kanker

12 hari lalu

Dua orang guru mengajarkan sambil bermain bersama anak penderita kangker di Yayasan Kasih Kangker Anak Indonesia (YKAKAI) di Salemba, Jakarta, 15 Februari 2016. Selain belajar bermain, anak-anak penderita Kanker juga melakukan pengobatan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Deteksi dan Obat, Kunci Harapan Hidup Anak dengan Kanker

Kanker pada anak tidak bisa dicegah sehingga harapan hidup pasien sangat tergantung pada kecepatan deteksi dan pengobatan.