TEMPO.CO, Jakarta - Pelecehan seksual rentan dialami oleh perempuan dengan berbagai kondisi. Menurut Komnas Perempuan, pelecehan seksual merujuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non-fisik yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang.
Tindakan pelecehan seksual termasuk siulan, main mata, komentar atau ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi-materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual. Saat pelecehan seks ini terjadi yang biasanya dialami wanita mereka mendadak jadi tak mampu melawan, bahkan mengeluatkan suara untuk berteriak pun tak bisa dilakukan. Seperti yang baru saja dialami oleh presenter dan juga pelari Soraya Larasati.
Belum lama ini, Soraya Larasati menceritakan melalui unggahan di Instagram, bahwa ia menjadi korban pelecehan seksual di kawasan sekitar tempat tinggalnya di daerah yang banyak dilalui oleh kendaraan di pagi hari. Dia menekankan dari kejadian yang dialaminya yang perlu menjadi perhatian, hal tersebut bisa terjadi sama siapa saja terlebih dirinya berhijab dan berpakaian longgar. Ibu saat anak ini juga pun mengingatkan agar lebih baik berolahraga di rumah. "Ataupun mau di luar komplek, sebisa mungkin lawan arus kendaraan supaya bisa lebih waspada. Dan sebaiknya ditemani mahram agar bisa melindungi diri,"
Soraya membagikan beberapa tips agar tetap aman dan nyaman saat berlari. Dia mengunggah kembali unggahan dari laman Instagram Pelari Kece. Berikut ini beberapa tips tersebut.
1. Kenali rute atau lingkungan yang dilewati
Carilah informasi apakah rute yang dilalui rawan kejahatan atau tidak.
2. Berlari melawan arah datangnya kendaraan bermotor.
Dengan berlari melawan arah, maka Anda bisa melihat dan menghindar bila ada kendaraan yang mendekat.
3. Hindari mendengar musik selama berlari
Berlari sambil mendengar musik memang bisa menghilangkan kebosanan. Namun, hal itu bisa menimbulkan dampak buruk apalagi bila volume musik terlalu kencang. Anda tidak bisa mendengar bila ada suara yang memberikan tanda bahaya.
4. Berlari bersama teman atau pasangan
Jangan terlalu percaya diri untuk berlari sendiri di jalan raya. Dengan berlari bersama teman atau pasangan bisa saling menjaga, mengawasi, dan menyemangati.
5. Berlari di taman atau stadion terdekat
Tidak semua tempat aman bagi pelari apalagi bagi wanita. Namun taman yang dilengkapi jogging track dan stadion jauh lebih aman dibanding jalan raya.
6. Bawa tanda pengenal, alat komunikasi dan uang secukupnya
Walau tidak terlalu dibutuhkan dalam berlari, tetapi tanda pengenal, alat komunikasi dan uang menjadi penting bila terjadi hal-hal yang tidak baik. Misalnya mengalami kecelakaan atau pingsan karena kelelahan.