TEMPO.CO, Jakarta - Adanya imbauan pemerintah untuk diam di rumah dan melakukan sosial distancing membuat akses terhadap bahan bacaan terbatas. Terutama para orang tua yang terbiasa ke perpustakaan dan ingin memberikan literasi sesuai pada anak.
Tapi, Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), Denpasar, memiliki cara agar orang tua tetap bisa memberikan buku-buku layak bagi anak, dengan cara akses literacycloud.
“Melalui program perpustakaan ramah anak, orang tua dan anak dimotivasi untuk menikmati kegiatan membaca buku fiksi. Apalagi saat ini ketika Covid-19 merebak,” kata manajer program Yayasan Literasi Anak Indonesia, Denpasar, Fourgelina, Jumat, 3 April 2020.
YLAI adalah yayasan nirlaba yang bertujuan mengembangkan budaya membaca bagi anak-anak usia sekolah dasar.
Selain itu, yayasan yang beralamat di Jalan Tukad Balian Nomor 162 B, Banjar Kelod, Renon, Denpasar, Bali, juga memberikan pelatihan mengenai metodologi membaca inovatif.
Ia menilai, membaca buku fiksi merupakan salah satu cara bagi membantu orang tua untuk memiliki waktu yang berkualitas dengan anak di rumah, terutama selama masa social distancing. “Meski tidak bisa ke perpustakaan, tetap bisa membaca buku berkualitas,” ujarnya.
Selain itu, YLAI juga membimbing para guru kelas di sekolah mitra untuk membantu para orang tua dalam mengakses buku-buku tersebut sehingga para orang tua dapat membimbing anaknya saat membaca mandiri. “Atau orangtua dapat membacakan buku cerita ke anak yang ada di literacycloud,” katanya.
Mereka juga memberikan pelatihan kepada guru kelas secara daring, bagaimana menggunakan aplikasi zoom meeting untuk melakukan kegiatan membaca lantang dan membaca bersama bagi siswa-siswa mereka yang saat ini sedang belajar di rumah