TEMPO.CO, Jakarta - Tidak mudah untuk memahami perilaku anak yang menderita gangguan spektrum autistik (ASD) atau biasa dikenal dengan autisme. Namun, orang tua bisa mencari tahu penyebab autisme dan gejala yang menyertainya agar dapat mencari terapi yang tepat bagi anak.
Autisme adalah kelainan dalam tumbuh kembang anak yang memengaruhi kemampuannya berkomunikasi dan berperilaku. Dokter bisa mendiagnosis anak menderita ASD dalam usia berapa pun, tapi gejala autisme sudah bisa terlihat dalam 2 tahun pertama usianya.
Penyebab autis pada anak tidak diketahui secara pasti. Hingga saat ini, para peneliti menduga bahwa pada anak dengan autisme, ada kerusakan di bagian otak yang menginterpretasikan masalah dan memproses bahasa.
Terdapat beberapa faktor risiko yang diduga menyebabkan autisme, yaitu:
1. Genetik
Menurut riset, autisme dapat menurun dalam keluarga. Artinya, faktor genetik bisa menjadi penyebab autis. Adanya mutasi pada gen tertentu dan kelainan genetik seperti sindrom fragile x dikaitkan kepada peningkatan risiko seorang anak mempunyai autisme.
2. Faktor lingkungan
Sebagian riset menunjukkan adanya hubungan antara autisme dengan paparan terhadap logam berat atau pestisida.
3. Usia orangtua saat kehamilan
Ibu hamil di usia yang tidak lagi muda, apalagi jika sang ayah juga sudah berusia lanjut.
4. Konsumsi obat atau zat kimia saat ibu hamil
Ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang, obat jenis asam valproat (Depakene) atau thalidomide (Thalomid), dan mengonsumsi alkohol.
5. Komplikasi pada kehamilan
Risiko autisme juga lebih tinggi pada ibu hamil dengan diabetes dan obesitas, bayi yang lahir dengan penyakit bawaan yang tidak segera ditangani, misalnya kelainan metabolisme yang disebut phenylketonuria (PKU) dan rubella alias campak Jerman, serta bayi yang lahir prematur atau berat lahir yang rendah.
Beberapa pihak juga mengklaim vaksin, seperti MMR (untuk mengatasi virus campak, gondok, dan rubella), merupakan penyebab autis. Klaim ini adalah hoaks. Sejak dugaan ini muncul, telah banyak riset mendalam yang dilakukan dan semuanya jelas menyimpulkan bahwa vaksin tidak menyebabkan autisme.
Anggapan lain yang juga keliru adalah soal pola asuh. Beredar kabar bahwa kesalahan pola asuh bisa menjadi penyebab autis, tapi hal ini juga tidak terbukti kebenarannya.