TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye #DiRumahAja, sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus corona penyebab Covid-19 menimbulkan tantangan bagi orang tua. Selain bekerja di rumah, para orang tua juga harus mendampingi anak-anak belajar.
Tidak sedikit orang tua yang merasa bahwa hal tersebut membuat pekerjaan di rumah menjadi bertambah, apalagi orang tua dengan anak berkebutuhan khusus autisme.
Baca Juga:
Hal tersebut dikatakan oleh terapis autis Nuryanti Yamin dari Drisana Child Development Center. Berbeda dengan anak-anak lain, orang tua dengan anak autisme dianjurkan menempatkan diri sebagai orang tua, bukan sebagai guru.
"Hal terpenting yang perlu diperhatikan ialah mengondisikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak," ucap Nuryanti saat dihubungi Tempo.co, Kamis, 2 April 2020.
Nuryanti juga menyarankan agar anak tetap melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan anak (salah satunya rentang perhatian, kemampuan motorik dan lainnya) dan tentunya dengan menyenangkan (variatif) dengan pengkondisian kegiatan yang terarah (time table) dan memberikan pemahaman tentang aturan yang akan diterapkan di rumah.
"Lakukan komunikasi atau pemberian informasi yang tepat dan optimal sesuai kemampuan anak, bisa dengan visual support atau pun dengan bahasa yang dipahami anak," terang Nuryanti.
Langkah memulainya, lanjut Nuryanti ialah dengan menyiapkan media belajar dan kegiatan yang dibutuhkan. Selain itu siapkan juga program belajar yang diganti dengan kegiatan di rumah karena tidak bisa menjalani terapi secara tatap muka.
"Kemudian jika selama proses pendampingan anak mengalami kesulitan, maka sebagai orang tua Anda juga bisa berkoordinasi dengan tim sekolah, terapis dan tenaga ahli," ucapnya.