Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Tak Menyebar Melalui Keringat, Tapi Tetap Jaga Jarak Sosial

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com
Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuman - seperti virus dan bakteri - sering menyebar melalui bersin dan batuk, makanan mentah, hewan, dan tangan yang tidak bersih. Meskipun tangan kita memiliki kelenjar keringat, para ahli medis mengatakan ada sedikit bukti bahwa keringat dapat mentransfer kuman berbahaya. Padahal, keringat menghasilkan antibiotik alami yang melindungi tubuh kita sendiri.

Berkeringat adalah respons alami tubuh ketika suhu tubuh Anda terlalu tinggi. Keringat muncul di kulit melalui pori-pori, atau lubang kecil di kulit Anda, yang memungkinkan keringat menguap dan mendinginkan Anda. Keringat sebagian besar terbuat dari air, tetapi juga mengandung amonia, garam, dan protein, yang pada dasarnya adalah produk limbah yang tubuh Anda singkirkan melalui pori-pori.

Keringat juga dapat membunuh patogen, yang merupakan istilah ilmiah untuk mikroba yang menyebabkan penyakit. Sebagai contoh, dermcidin, diproduksi ketika kita berkeringat, adalah jenis peptida antimikroba yang dapat menusuk membran luar bakteri atau virus.

Para ilmuwan percaya bahwa keringat menghasilkan 1.700 jenis antibiotik alami yang dapat secara cepat dan efisien membunuh penyerbu setelah cedera. Zat alami ini juga mungkin lebih efektif untuk jangka panjang daripada antibiotik yang diresepkan, karena bakteri dan virus tidak dapat dengan cepat mengembangkan kekebalan terhadapnya.

Virus tidak mungkin ditularkan melalui keringat
Tubuh kita dipenuhi dengan mikroba, dan tangan kita sangat penuh kuman, kata Joseph Comber, PhD, seorang ahli biologi yang mempelajari imunologi dan patogenesis mikroba di Universitas Villanova. Dan meskipun tangan kita memiliki kelenjar keringat, Comber mengatakan tidak mungkin keringat dapat mentransfer kuman penyebab penyakit.

Comber mencatat bahwa awal-awal 2003 SARS-coronavirus, virus yang mirip dengan COVID-19, ditemukan di kelenjar keringat orang yang telah meninggal. Tetapi keringat bukanlah bagaimana virus itu menyebar - seperti COVID-19, virus-virus ini kebanyakan menyebar melalui sekresi pernapasan, seperti tetesan dari bersin atau batuk. Meskipun beberapa jenis virus dapat menyebar melalui cairan tubuh seperti lendir atau air liur, virus ini - termasuk ebola atau virus hepatitis B (HBV) - juga tidak mungkin menyebar melalui keringat.

Secara keseluruhan, Comber mengatakan keringat tidak akan membawa kuman kecuali melewati luka terbuka atau infeksi, karena keringat bisa mengambil kuman dari luka. “Jika tidak, itu benar-benar bukan sesuatu yang telah diperlihatkan sebagai cara utama patogen ditularkan," kata Comber seperti dilansir dari laman Insider.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut sebuah wawancara dengan pakar penyakit menular Leong Hoe Nam, pemindahan keringat saja tidak mungkin menyebarkan penyakit. Hanya jika keringat bercampur dengan sekresi dari hidung atau tenggorokan seseorang - seperti batuk atau bersin atau darah - itu bisa menularkan virus.

Banyak organisasi kesehatan terkemuka di dunia mengatakan bahwa Anda harus lebih khawatir tentang batuk atau bersin orang lain daripada keringat mereka selama pandemi COVID-19.

Misalnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC menyatakan bahwa corona menyebar melalui tetesan pernapasan orang yang terinfeksi dari batuk atau bersin, atau menyentuh permukaan yang telah mereka sentuh. Organisasi Kesehatan Dunia menambahkan bahwa Anda dapat terinfeksi jika Anda melakukan kontak dengan virus corona dan menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda serta dengan menghirup napas orang yang terinfeksi.

Jadi, sementara Anda tidak perlu khawatir tentang keringat sendiri, masih penting untuk menjauhkan diri secara sosial dengan tetap setidaknya enam kaki atau dua meter dari orang lain. Jika Anda cukup dekat untuk mentransfer keringat, Anda cukup dekat untuk menyebarkan virus melalui batuk, bersin, atau kontak.  

Comber juga menekankan pentingnya mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air - ini akan menghilangkan keringat, bersama dengan virus atau bakteri berbahaya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

6 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

8 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

9 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

11 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

12 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

12 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

13 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual