Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Uang Kertas Bisa Menyebarkan VIrus Corona?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Foto ilustrasi pinjaman uang.
Foto ilustrasi pinjaman uang.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona baru atau COVID-19 menginfeksi semakin banyak orang di Indonesia. Kondisi ini membuat orang tambah waspada, terutama pada benda-benda yang dapat menjadi media penularan virus ini. Salah satu yang menjadi kekhawatiran penularan virus corona melalui media uang kertas yang berpindah tangan saat transaksi berlangsung.

Uang jenis apa pun, baik uang kertas atau uang logam, dapat berpindah dari satu tangan ke banyak tangan lainnya setiap saat. Uang bisa mengangkut virus, bakteri, dan kuman dari satu orang ke orang lainnya.

Namun, apakah benar uang kertas bisa menyebarkan virus corona? Peluang penyebaran virus corona baru atau COVID-19 pada permukaan benda, termasuk uang kertas atau uang logam, sebenarnya tergolong rendah.

Ini berarti kecil kemungkinan uang kertas bisa menyebarkan virus corona. Terlebih belum ada hasil penelitian akurat yang dapat menyebutkan bahwa virus corona COVID-19 dapat menyebar melalui uang kertas.

Sebagian besar penyebaran virus corona umumnya berasal dari cairan tubuh seorang penderita yang terinfeksi, seperti percikan air liur yang keluar dari hidung dan mulut saat bersin, batuk, atau mengeluarkan napas.

Percikan air liur tersebut juga dapat jatuh pada permukaan benda di sekitar Anda, termasuk uang kertas atau uang logam.

Namun, mengingat virus corona COVID-19 masih sangat baru sehingga belum banyak hasil penelitian yang akurat mengenai berapa lama ia dapat bertahan pada permukaan benda. Hal ini berlaku juga untuk uang kertas atau uang logam.

Beberapa hasil penelitian terdahulu ada yang menganalisis peluang hidup jenis-jenis virus corona sebelumnya pada kertas dan uang berbahan dasar kertas.

Hasil studi tersebut yang dilakukan pada virus corona jenis Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)  mengemukakan bahwa virus corona dapat hidup hingga 72 jam pada kertas. Berdasarkan kesamaan struktural di antara berbagai jenis virus corona, masuk akal bila hal ini berlaku pula pada jenis COVID-19.

Nah, saat Anda menyentuh permukaan uang kertas, kemudian Anda langsung menyentuh mata, hidung, atau mulut, tanpa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu, maka dapat membiarkan virus masuk ke dalam tubuh.

Akibatnya, Anda bisa saja mengalami infeksi penyakit tertentu yang disebabkan oleh berbagai bakteri atau virus tersebut, termasuk virus corona COVID-19.

Hal yang penting dilakukan setelah memegang uang agar terhindar dari virus corona

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada dasarnya, apa pun jenis uangnya, baik uang kertas atau uang logam, merupakan salah satu benda kotor yang dipenuhi oleh virus, bakteri, dan kuman karena terlalu banyak tangan yang menyentuhnya. Apalagi uang yang berasal dari rumah sakit atau pasar tradisional.

Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah uang kertas atau uang logam bukan sumber utama penularan virus corona.

Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir terinfeksi virus corona COVID-19 setelah memegang uang. Penyebaran penyakit yang berkaitan dengan uang sangat jarang terjadi dan belum ada wabah penyakit besar yang berasal dari uang. 

Jika terpaksa harus mengeluarkan sekaligus memegang uang, yang paling penting adalah Anda harus segera mencuci tangan sebisa mungkin setelah memegang uang kertas atau uang logam.

Selain itu, jangan langsung menyentuh area wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, setelah memegang uang tanpa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu.

Apabila Anda tidak dapat menemukan akses air mengalir dan sabun, gunakan cairan pembersih berbahan dasar alkohol 70 persen untuk membersihkannya.

Jika tidak mau mengambil risiko penyebaran infeksi virus melalui uang kertas atau uang logam, Anda bisa menggunakan alat pembayaran nontunai, seperti kartu kredit dan debit, atau uang elektronik (e-wallet) melalui sejumlah aplikasi ponsel.

Penggunaan kartu kredit dan debit cenderung lebih tidak berisiko untuk digunakan. Ini karena alat pembayaran tersebut dapat dibersihkan setiap saat menggunakan cairan pembersih yang bisa membunuh bakteri, kuman, dan virus. 

Meski uang kertas bukan sumber utama penyebaran virus corona, apa pun jenis alat pembayaran yang Anda gunakan, baik uang tunai atau nontunai, atau uang elektronik melalui ponsel sekalipun, Anda tetap harus disarankan mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda tersebut.

Terlebih saat ini virus corona COVID-19 sudah semakin menyebar ke mana saja. Jadi, bila memungkinkan, selalu gunakan metode cashless sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan uang tunai ke manapun Anda pergi.

SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

2 hari lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

3 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

4 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

14 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari
BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.


Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

15 hari lalu

Warga menerima bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah.  TEMPO/Subekti.
Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.


BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

17 hari lalu

 Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. TEMPO/Aisha Shaidra
BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.


Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

18 hari lalu

Presiden terpilih dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat tiba dalam penutupan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Kongres III Partai NasDem kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.


Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

18 hari lalu

Mark Zuckerberg. Instagram
Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

Mark Zuckerberg mengatakan ia menyesal telah tunduk pada tekanan pemerintah dalam kesaksian di tengah-tengah kampanye pilpres yang memanas.


Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

20 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. pexels
Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

Karyawan di Australia, dalam banyak kasus, tidak dapat dihukum karena menolak membaca atau menanggapi kontak dari majikan mereka di luar jam kerja.


Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

24 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

Menlu Retno Marsudi akan bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi dalam pertemuan di Beijing mulai Kamis 22 Agustus 2024