Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Virus Corona dengan Berhenti Memegang Wajah, Ini 7 Triknya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wajah wanita. Unsplash.com/Andreas Fidler
Ilustrasi wajah wanita. Unsplash.com/Andreas Fidler
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona atau Covid-19 dapat masuk ke dalam tubuh, melalui tiga pintu utama yang semuanya ada di area wajah, yaitu hidung, mulut, dan mata. Itulah sebabnya, para peneliti menyarankan untuk mengurangi kebiasaan memegang wajah.

Masalahnya, manusia cenderung memegang wajahnya sebanyak 16 kali dalam satu jam. Lebih parahnya lagi, sering kali hal itu tidak disadari. Maka dari itu, supaya Anda tidak menjadi korban virus corona selanjutnya, kenali berbagai cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah ini.

Sebelum mengetahui cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah, ada baiknya Anda memahami dulu mekanisme penularan virus corona antarmanusia.

Menghirup tetesan cairan (droplet) tubuh penderita

Misalnya, ada penderita virus corona yang bersin di dekat Anda. Kemudian, tetesan cairan (droplet) dari tubuh penderita terhirup oleh hidung Anda. Maka virus corona bisa langsung menular.

Memegang wajah dengan tangan yang sudah terkontaminasi

Saat sudah menempel di berbagai benda dan permukaan yang terkontaminasi, droplet bisa bertahan untuk jangka waktu yang berbeda-beda. Ketika Anda menyentuh permukaan atau benda ini secara tak sengaja, kemudian langsung menggunakan tangan untuk menyentuh wajah, maka virus corona bisa masuk.

Mungkin, cara mencegah virus corona saat dekat dengan penderitanya, dapat dilakukan dengan menggunakan masker saat bepergian. Namun, untuk mencegah penularan virus corona yang sudah menempel di permukaan kulit atau benda, satu-satunya cara yang efektif adalah tidak menyentuh wajah.

Jadi tidak heran kalau banyak dokter dan peneliti yang meminta Anda untuk menghilangkan kebiasaan memegang wajah. Bagaimana caranya?

Menurut psikolog, bukan hal yang mustahil bagi Anda untuk menghentikan kebiasaan memegang wajah. Berikut ini adalah cara-cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah, yang mungkin bisa menyelamatkan Anda dari virus corona.

1. Berhati-hati dengan “niat” di dalam kepala

Terkadang, memegang wajah adalah kebiasaan yang dilakukan tanpa sadar. Seorang psikolog dari Northwestern Medicine Huntley Hospital, Amerika Serikat, meminta orang-orang lebih berhati-hati lagi dengan tindakan memegang wajah, yang sering timbul sebagai gerakan refleks tanpa disadari.

Jika sudah sadar dan berhati-hati terhadap niat memegang wajah yang muncul secara tiba-tiba itu, maka akan ada kesempatan bagi Anda untuk mengurungkan niat tersebut.

2. Membuat kertas pengingat

Menempelkan kertas-kertas pengingat di segala penjuru ruangan rumah atau kantor Anda. Dengan begitu, Anda akan selalu ingat untuk tidak menyentuh wajah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Menyibukkan tangan

Buatlah tangan Anda lebih sibuk dari biasanya. Misalnya, saat Anda sedang menonton televisi, jangan biarkan tangan menganggur begitu saja. Di saat mata tertuju dengan televisi, sibukkan tangan dengan aktivitas lain seperti melipat baju, atau sekadar memegang sesuatu dengan tangan Anda.

4. Mengetahui pemicu tangan menyentuh wajah

Orang-orang menyentuh wajah mereka tentu dengan alasan yang berbeda-beda, mungkin wajahnya terasa gatal, atau ingin menghilangkan minyak yang “menyelimuti” wajahnya. Tentu saja, ada alasan di balik tangan menyentuh wajah.

Harapannya, dengan mengetahui berbagai macam alasan dan pemicu itu, Anda bisa menghilangkan kebiasaan menyentuh wajah.

5. Menggunakan pembersih tangan beraroma

Ternyata, menggunakan pembersih tangan yang memiliki aroma sedap, bisa mencegah Anda untuk menyentuh wajah dengan tangan. Sebab, di saat wangi pembersih tangan itu sudah mendekat ke hidung, Anda akan sadar bahwa sebentar lagi tangan akan “sampai” ke wajah. Dengan begitu, Anda bisa mengurungkan niat dan mengembalikan tangan ke posisi semula.

6. Mengikat jari

Memang cara yang satu ini agak sedikit ekstrem, tapi demi mencegah tertularnya virus corona, mengapa tidak? Mengikat jari tangan Anda, dan memposisikannya di bawah meja, adalah cara menghilangkan kebiasaan menyentuh wajah. Ini menjadi sebuah pengingat bahwa Anda sedang dalam masa tidak boleh menyentuh wajah.

7. Gunakan sarung tangan

Terkadang, menyentuh wajah adalah kebiasaan yang tidak bisa dipungkiri. Walau tekad untuk tidak menyentuh wajah sudah bulat, tapi terkadang masih saja dilakukan. Maka dari itu, menggunakan sarung tangan yang bersih, bisa menjadi solusi selanjutnya.

Sarung tangan ini digunakan sebagai pengingat bahwa Anda sedang tidak boleh menyentuh wajah. Selain itu, sarung tangan sebaiknya dipakai saat Anda sedang bepergian ke luar rumah.

Ketika sudah sampai ke tempat tujuan, maka lepaslah sarung tangan itu, dan cucilah dengan air bersih dan sabun. Sebab, bisa saja sarung tangan itu sudah terkontaminasi dengan permukaan atau benda yang terjangkit virus corona.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

17 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

43 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

44 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

49 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

50 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.


Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Pengendara melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Kasus positif covid-19 kembali meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus positif yang sebelumnya tercatat 30-40 pasien dalam sepekan, sekarang kasus mingguannya mencapai 267 pasien di periode 28 November sampai dengan 2 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.