Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Asal Membuat Hand Sanitizer, Butuh Ahli dan Ilmu Khusus

image-gnews
Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay
Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak wabah virus corona merebak hand sanitizer menjadi produk yang langka. Kalau pun ada harganya melonjak naik. Tak heran jika banyak yang membuat hand sanitizer sendiri atau membeli hand sanitizer buatan itu.

Hand sanitizer berfungsi untuk membersihkan tangan dari kuman, dan jadi alternatif jika tak bisa mencuci tangan dengan air. Meski begitu para ahli mengingatkan bahwa mencuci tangan dan menjaga jarak sosial adalah cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus corona baru.

Namun membuat hand sanitizer sendiri bukan tanpa risiko jika tidak sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Anjuran sesuai WHO bahwa hand sanitizer harus memiliki kandungan alkohol sebanyak 60 persen. 

Menurut Dosen Farmasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Sukir Satrija Djati membuat hand sanitizer ada ahli dan ilmunya. Selain itu kualitas hand sanitizer ditentukan oleh bahan baku, proses dan kontrol kualitas yang baik.

Bahan baku yang digunakan harus dipastikan kualitas, keaslian dan keamanannya. Sebab itu pemerintah mengatur ijin edar untuk produk tersebut agar masyarakat betul-betul mendapatkan produk berkualitas dan berkhasiat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mengacu pada standar WHO, bahan yang bisa dipakai terdiri dari
5 persen gliserin, etanol 70 persen dan sisanya air suling 25 persen. Air Suling ialah Aqua Destilata atau air yang telah disuling atau sudah dihilangkan mineralnya
Belinya biasa di penyedia barang-barang kimia," ucap Sukir saat dihubungi Tempo.co, Rabu 18 Maret 2020.

Menurut Sukir yang juga berprofesi menjadi apoteker ini jika menggunakan air biasa ada mineralnya, sementara mineral bisa berpengaruh terhadap kemampuan alkohol dalam membunuh kuman. "Tidak direkomendasikan alkohol dan gel pelembut dicampurkan sekaligus dengan tambahan air, karena takaran akan berubah dan penambahan bahan lain dengan takaran yang tidak tepat dikhawatirkan akan mengubah fungsi dari alkohol sebagai pembunuh kuman," terangnya.

Sukir menambahkan hingga saat ini cuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih jadi cara pencegahan virus corona terbaik. Namun jika dirasa butuh karena bepergian sebaiknya bawa alkohol dan masukan ke dalam botol semprot untuk digunakan saat dibutuhkan

"Alkohol 60 dan 70 persen sudah cukup efektif untuk membunuh kuman, sebaiknya tidak perlu mengencerkan lagi agar takaran tidak berubah, jika dirasa kulit kering karena penggunaan alkohol bisa gunakan pelembut tangan setelah 10 menit penyemprotan alkohol. Jeda tersebut dibutuhkan agar memberi waktu alkohol untuk membunuh kuman," jelas pria 40 tahun ini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

22 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

47 hari lalu

Ilustrasi anak mencuci tangan/UNICEF
Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

Pakar kesehatan anak menyebutkan orang mudah terkena diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Tips Tetap Sehat di Musim Penyakit seperti Sekarang

18 Desember 2023

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
Tips Tetap Sehat di Musim Penyakit seperti Sekarang

Menjelang masa liburan dan banyak orang akan bepergian, baik liburan atau mengunjungi sanak saudara. Jangan sampai menyebarkan penyakit ke mana-mana.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.


Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Pengendara melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Kasus positif covid-19 kembali meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus positif yang sebelumnya tercatat 30-40 pasien dalam sepekan, sekarang kasus mingguannya mencapai 267 pasien di periode 28 November sampai dengan 2 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.


Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

8 Desember 2023

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

Selain melakukan swab rapid test, imunisasi, dan mengenakan masker, seseorang dapat menxegah mycoplasma pneumoniae dengan cara berikut.