Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Bekerja Sekaligus Mendampingi Anak Belajar di Rumah

image-gnews
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat, Selasa 17 Maret 2020. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat, Selasa 17 Maret 2020. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona menyebabkan beberapa sekolah di seluruh dunia ditutup. Di Amerika Serikat sudah lebih dari 64.000 sekolah ditutup dan terus bertambah. Sementara di Indonesia, sekolah di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat diliburkan untuk mencegah penyebaran virus ini. Meski diliburkan, anak-anak tetap belajar di rumah di bawah pengawasan orang tua. 

Kepada Goodhouse Keeping, Homeschooler Amerika Serikat Mary Sauer mengatakan ketika sekolah-sekolah di daerahnya mulai mengumumkan penutupan, ia menyaksikan hiruk-pikuk media sosial orang tua yang mencari ide untuk bertahan hidup berminggu-minggu di rumah bersama anak-anak mereka. Belum lagi tanpa indikasi yang jelas kapan mereka akan kembali ke sekolah sementara orang tua juga bekerja.

Jika Anda adalah orang tua yang menghadapi kondisi bekerja dan mendampingi Anda secara bersamaan di rumah, Mary Sauer memberikan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan berikut ini. 

1. Berikan waktu untuk menyesuaikan diri
Mary Sauer telah bekerja dari rumah sebagai penulis lepas selama hampir enam tahun sekarang. Dia melakukan homeschooling tiga tahun lalu ketika anak tertuanya di taman kanak-kanak, dan kini mengajar seorang anak berusia 7 tahun, anak 5 tahun, dan anak 3 tahun. 

Menurut Mary Sauer, perlu mencoba banyak hal yang tidak berhasil sebelum  menemukan apa yang membuat gaya hidup kita dapat dikelola oleh seluruh keluarga. Banyak anak yang menghadapi tekanan karena rutinitas mereka terbalik. Kita semua berurusan dengan ketidakpastian tentang bagaimana beberapa minggu atau bulan ke depan akan bermain. 

Dengan begitu banyak perubahan dan emosi yang dimainkan, Anda dapat mengharapkan segala sesuatunya menjadi sedikit berbeda di rumah untuk sementara waktu. Jika rutinitas Anda tidak sempurna pada hari pertama jangan perlakukan diri Anda terlalu keras.

2. Bersikap realistis, bukan pesimis
Sikap ini dapat membantu Anda secara emosional mempersiapkan awal yang sulit. Realistis ini menurut pengalaman saya sangat penting untuk menjaga ketenangan Anda. Beri diri Anda dan anak-anak Anda ruang untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup baru Anda.

3. Ciptakan rutinitas dan konsisten
Setelah Anda memiliki waktu beradaptasi tentang perubahan hidup Anda dalam semalam, mulailah bekerja untuk menciptakan rutinitas. Ketika pertama kali mulai belajar di rumah, Mary Sauer percaya kepribadiannya yang bebas-aliran, dan mengikuti arus adalah kekuatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada begitu banyak jadwal yang beredar di internet yang dimaksudkan untuk membantu orang tua menyesuaikan diri dengan dunia homeschooling. Namun tak semua orang tua bisa mengikuti jadwal tersebut. Tapi tak ada salahnya mencoba. Setelah membuat rutinitas dan benar-benar berkomitmen untuk itu, hari-hari berubah total. Dia berhenti menghadapi perebutan kekuasaan sehari-hari dengan anak-anak  dan mulai menikmati hari-hari di rumah karena semua orang tahu apa yang diharapkan.

Begini keseharian Mary di rumah. Setiap hari selalu dimulai dengan sarapan dan bersih-bersih. Setelah itu, semua orang bersiap-siap untuk hari itu, membersihkan tempat tidur mereka, dan menemuiku di lantai bawah untuk waktu berkumpul, atau yang oleh banyak keluarga homeschooling disebut pertemuan pagi. 

"Saya menangani email atau memulai proyek. Setelah 30 hingga 50 menit, semua orang masuk dan saya memulai sekolah apa pun yang telah kami rencanakan untuk hari itu," ujar Mary. 

Setelah makan siang, ada waktu tenang wajib yang mencakup dua anak yang lebih muda istirahat tidur dan anak yang lebih tua menyelesaikan beberapa pekerjaan independen seperti membaca, latihan matematika, dan merajut. "Saya juga bekerja selama ini. Menjelang sore, kami selesai dengan “pekerjaan sekolah” dan anak-anak saya biasanya memiliki kegiatan sosial. Mengingat bahwa kami menjaga jarak sosial, kami telah menggantinya dengan kegiatan di rumah," tambah Mary.

4. Fleksibel dan terbuka
Homeschooling dan bekerja di rumah itu sulit, terutama saat Anda baru memulai. Satu-satunya cara kami berhasil membuatnya bekerja dengan baik untuk keluarga kami adalah dengan bersikap fleksibel dan berpikiran terbuka.

5. Jangan merasa tertekan
Pikirkan tentang bagaimana anak-anak Anda menghabiskan waktu mereka di lingkungan sekolah yang lebih konvensional. Apakah mereka benar-benar melakukan jam kerja akademik setiap hari? Mungkin tidak. 

Memperhatikan transisi dari kelas ke kelas, waktu yang dibutuhkan seorang guru untuk bekerja dengan 20 anak versus satu, dan waktu yang dihabiskan anak-anak istirahat dan makan siang. Sekarang, ingatlah hal yang sama setiap kali Anda mulai merasakan tekanan bagi anak-anak Anda untuk sekolah mulai jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Jika memungkinkan, tetaplah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah Anda.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

8 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

9 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

28 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

29 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

37 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

37 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

Orang tua selalu mengontrol, menyalahkan, terlalu mengkritik, mengabaikan. Berikut tanda-tanda Anda hidup dengan orang tua toxic.


Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

38 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Anak Berlatih Puasa, Dokter Mengingatkan Peran Orang Tua Memastikan Asupan Nutrisi

Menurut dokter anak, orang tua tidak memberikan makanan dan minuman berpemanis berlebihan dan makanan cepat saji atau instan saat buka puasa dan sahur


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

38 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

47 hari lalu

Seorang santri sedang menyimak kajian kitab burdah yang di pimpin langsung oleh pengasuh pondok Said Aqil Siradj di pondok pesantren Al-tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan, Minggu, 26 Maret 2023. Kajian yang diikuti ratusan santri tersebut, merupakan kegiatan rutin pagi hari selama bulan Ramadan di pondok pesantren Al-tsaqafah. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.'
Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

Orang tua wajib mendidik anak sebelum memutuskan memasukkan ke sekolah berasrama seperti pondok pesantren. Simak saran psikolog.


Anak Jadi Pelaku Perundungan, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

52 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Anak Jadi Pelaku Perundungan, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Orang tua juga didorong meminta anak yang telah melakukan perundungan untuk bertanggung jawab dan menjalani konsekuensi dari perbuatannya.