Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Pandemi Virus Corona, Simak 5 Tips Redakan Cemas Berlebihan

image-gnews
Petugas medis melakukan tarian balet bersama pasien virus Corona di salah satu rumah sakit di Cina. Keduanya menari balet untuk merayakan pasien virus Corona yang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. scmp.com
Petugas medis melakukan tarian balet bersama pasien virus Corona di salah satu rumah sakit di Cina. Keduanya menari balet untuk merayakan pasien virus Corona yang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. scmp.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus positif corona kembali bertambah per Sabtu, 14 Maret 2020. Jumlah totalnya menjadi 96 kasus. Penambahan jumlah kasus tak urung menambah keresahan masyarakat, sedangkan masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik karena bisa berdampak pada imunitas tubuh.

Melansir laman Self, Sabtu 14 Maret 2020, ada banyak yang perlu dikhawatirkan dari virus Covid-19 itu sendiri, bagaimana negara kita menangani situasi, masalah keuangan dan praktis di sekitar tempat kerja dan penutupan sekolah, dan banyak  pertanyaan yang belum terjawab. Tentu saja, mengingat situasinya, beberapa kecemasan baik-baik saja dan bahkan membantu. Pada tingkat yang dapat dikelola, kecemasan terhadap wabah virus corona mengingatkan kita untuk tetap waspada dan tetap berpegang pada praktik protokol pencegahan infeksi.

Berikut ini beberapa tips untuk bisa membantu kecemasan yang berlebih selama pandemi virus corona

1. Jangan mencoba mencari tahu perbedaan antara "kecemasan yang masuk akal" dan "terlalu banyak kecemasan"

Biasanya, dalam hal mengukur apakah sesuatu seperti kecemasan telah menjadi masalah, para ahli melihat bagaimana hal itu memengaruhi hidup Anda dan kemampuan Anda untuk berfungsi secara normal. Apakah Anda terlalu ingin pergi kerja atau sekolah? Apakah Anda melewatkan situasi sosial? Apakah Anda menghindari hal-hal yang biasanya Anda sukai? 

"Sangat sah untuk khawatir," kata psikolog Baruch Fischhoff , Ph.D., seorang profesor di Carnegie Mellon University dan ahli dalam persepsi publik tentang risiko, mengatakan kepada Self. "Ini adalah situasi yang rumit dan tidak pasti di berbagai tingkatan."

2. Batasi di mana Anda mendapatkan perkembangan terbaru tentang virus corona.

Hal ini sebenarnya sulit, karena situasinya sedang berlangsung, Anda mungkin merasa perlu untuk tetap terhubung, apakah itu dengan terus memantau media sosial dan berita. Sementara mengetahui fakta adalah cara yang baik untuk mengelola kecemasan dan menjaga segala sesuatunya dalam perspektif sampai titik tertentu, tetapi tetap terlalu terhubung hanyalah bisa menambah kecemasan.

"Kami tahu dari banyak penelitian bahwa paparan media sangat tinggi, terutama ketika itu berulang, cenderung dikaitkan dengan tekanan psikologis," Dana Rose Garfin asisten profesor di Sue and Bill Gross School of Nursing dari University of California.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Garfin sendiri meneliti psikologi kesehatan dan bagaimana bencana komunitas berdampak pada kesehatan mental. Dia mencatat bahwa terkait dengan virus corona baru, semua media bekerja dengan informasi dan liputan terbatas yang sama dam dapat berulang-ulang dengan cepat

Jadi, apa yang Anda lakukan? Dapatkan pembaruan Anda dari sejumlah sumber yang dapat dipercaya dan cobalah untuk menghilangkan sisa kebisingan. "Sangat penting untuk menemukan sumber yang menyediakan informasi yang perlu didengar masyarakat dengan cara yang tidak panik, tanpa hingar bingar," kata Bertha Hidalgo ahli epidemiologi di School of Public Health di University of Alabama di Birmingham. 

3. Tuliskan semua kekhawatiran Anda selama 15 menit

Psikolog Klinis Jenny Yip menyarankan agar meluangkan waktu 15 menit untuk menuliskan semua kekhawatiran Anda tentang virus corona baru ini. "Tujuan dari ini adalah untuk mengeksternalisasi ketakutan internal Anda di luar sehingga Anda benar-benar dapat melihatnya dengan cara yang nyata," kata Yip.

Ada dua aturan. Yang pertama adalah Anda harus menulis pernyataan khawatir, bukan merenung. Aturan kedua adalah Anda harus menulis selama 15 menit penuh. Menurut Yip, Anda dapat melakukan ini beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.

"Intinya, kamu mengulang hal yang sama sampai kamu bosan," katanya. "Kamu menjadi sangat lelah secara mental karena mendengar cerita yang sama dan akhirnya kamu bisa keluar dari rasa takutmu dan mendapatkan perspektif yang lebih baik berdasarkan kenyataan, daripada apa yang pikiranmu secara emosional .

4. Tetap terhubung dengan orang lain

Karena kegelisahan penting untuk melakukan apa yang kita bisa untuk tetap terhubung secara sosial. Anda mungkin harus kreatif melakukannya. Jadi Anda bisa memerangi kesepian dengan bekerja sama dengan teman-teman yang juga bekerja dari rumah (selama aman untuk melakukannya).

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

8 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

9 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

12 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.