Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suami Intan RJ Terkena Infeksi Paru-paru, Kenali Gejala Umumnya

Editor

Mila Novita

image-gnews
Intan RJ bersama dengan suami, Indra Utama, beserta kedua anak mereka. Instagram/@intanrj22
Intan RJ bersama dengan suami, Indra Utama, beserta kedua anak mereka. Instagram/@intanrj22
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dan presenter Intan RJ tengah menghadapi cobaan. Sang suami, Indra Utama, sedang dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru hingga tidak sadarkan diri. 

Informasi tersebut dibagikan Ressa Herlambang di Instagram Story. Ia meminta doa agar penyakit suami sahabatnya Intan RJ diangkat.

Intan juga memohon doa semuanya yang terbaik untuk suami yang sedang koma. Dalam re-story yang diunggah Intan, dia juga berharap sang suami hanya sedang akting tidur.

Intan RJ menikah dengan Indra Utama pada 7 Desember 2012 di Jakarta. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai dua orang anak.

Melansir dari laman Healthline, Kamis 12 Maret 2020, infeksi paru-paru seperti yang dialami Intan RJ bisa disebabkan oleh virus, bakteri, dan terkadang jamur.

Salah satu jenis infeksi paru-paru yang paling umum disebut pneumonia. Pneumonia yang menyebabkan kantung udara paru-paru yang lebih kecil, paling sering disebabkan oleh bakteri menular, tetapi juga dapat disebabkan oleh virus. Seseorang menjadi terinfeksi dengan menghirup bakteri atau virus setelah orang yang terinfeksi di dekatnya bersin atau batuk.

Gejala-gejala infeksi paru-paru bervariasi dari ringan hingga berat tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia dan kesehatan secara keseluruhan. Gejalanya mirip dengan flu atau pilek, tetapi cenderung lebih lama.

1. Batuk yang menghasilkan lendir kental

Batuk membantu membersihkan tubuh Anda dari lendir yang dihasilkan dari peradangan saluran udara dan paru-paru. Lendir ini juga mengandung darah.

Dengan bronkitis atau pneumonia, Anda mungkin mengalami batuk yang menghasilkan lendir kental yang mungkin memiliki warna berbeda, termasuk: bersih, putih, hijau, abu-abu kekuningan, batuk dapat bertahan selama beberapa minggu bahkan setelah gejala lainnya membaik.

2. Sakit dada menusuk

Nyeri dada yang disebabkan oleh infeksi paru-paru sering digambarkan tajam atau menusuk. Nyeri dada cenderung memburuk saat batuk atau bernapas dalam. Terkadang rasa sakit yang tajam bisa dirasakan di pertengahan sampai punggung atas Anda.

3. Demam

Demam terjadi ketika tubuh Anda mencoba melawan infeksi. Suhu tubuh normal biasanya sekitar 98,6 derajat Fahrenheit (37 derajat Celcius). Jika Anda memiliki infeksi bakteri paru-paru, demam Anda dapat meningkat hingga 40,5 derajat Celcius yang berbahaya.

Setiap demam tinggi di atas 102 derajat Fahrenheit (38,9 derajat Celcius) sering mengakibatkan banyak gejala lain, seperti: berkeringat, panas dingin, nyeri otot, dehidrasi, sakit kepala, dan lemah. Anda harus pergi ke dokter jika demam melebihi 38 derajat Celcius atau lebih dari 38 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Sakit badan

Otot dan punggung Anda mungkin terasa sakit ketika Anda memiliki infeksi paru-paru. Kadang-kadang Anda bisa mengalami peradangan pada otot-otot Anda yang juga dapat menyebabkan sakit tubuh ketika Anda memiliki infeksi.

5. Hidung beringus

Hidung berair dan gejala mirip flu lainnya, seperti bersin, sering menyertai infeksi paru-paru seperti bronkitis.

6. Sesak nafas

Anda merasa sulit bernapas atau tidak bisa bernapas sepenuhnya. Anda harus segera ke dokter jika mengalami kesulitan bernapas.

7. Kelelahan

Anda biasanya akan merasa lamban dan lelah ketika tubuh Anda melawan infeksi. Istirahat sangat penting selama Anda terinfeksi.

8. Mengi

Mengi yakni suara bernada tinggi saat bernapas. Saat Anda mengeluarkan napas akan mendengar suara siulan bernada tinggi yang dikenal sebagai mengi. Akibat dari saluran udara atau peradangan menyempit.

9. Kulit dan bibir kebiruan

Bibir atau kuku Anda mungkin mulai tampak agak berwarna biru karena kekurangan oksigen.

10. Suara atau paru-paru berderak

Salah satu tanda infeksi paru-paru adalah bunyi berderak di pangkal paru-paru, juga dikenal sebagai bibasilar crackles. Tenaga medis dapat mendengar suara-suara ini menggunakan stetoskop.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

20 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

2 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

2 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

30 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

31 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

33 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

35 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

35 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

37 hari lalu

Macam-macam Virus. freepik.com
Macam-Macam Virus yang Perlu Anda Ketahui

Virus merupakan organisme mikroskopis yang dapat menyebabkan infeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia serta makhluk hidup lainnya.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

37 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.