Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Parenting Agar Anak Cerdas, Jangan Dikte dan Paksa Anak

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi orang tua atau ibu menemani anaknya belajar. shutterstock.com
Ilustrasi orang tua atau ibu menemani anaknya belajar. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua tentu ingin memiliki anak yang cerdas. Hal penting yang perlu diketahui, tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor biologis dan eksternal.

Faktor biologis sendiri dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya genetik ibu dan ayah, nutrisi yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan, maupun penyakit yang diderita ibu hamil atau anak itu sendiri. Sementara itu, faktor eksternal juga berpengaruh pada IQ anak. Faktor ini dapat berupa gaya parenting anak yang Anda lakukan dan lingkungan tempat anak bersosialisasi.

Untuk menciptakan anak yang cerdas tidak cukup dengan membelikannya mainan-mainan edukatif atau memasukkannya ke sekolah yang bagus dan mahal. Sebaliknya, anak cerdas lahir dari pola parenting anak yang tepat dan efektif dari proses yang panjang dan kompleks.

Berikut tips parenting untuk menciptakan anak yang cerdas seperti disarankan oleh para psikolog

1. Jangan dikte anak
Anak cerdas akan lahir ketika ia dibiarkan untuk mengembangkan imajinasi dan bermain sesuka hati. Anda mungkin tergoda untuk mengatur jadwal anak sedemikian rupa agar ia mendapatkan keahlian yang berguna untuk mengasah otak, tapi psikolog mengatakan hal itu justru keliru. Bebaskan anak untuk melakukan yang ia suka, termasuk berinteraksi dengan gawai atau komputer. Jangan lupa untuk tetap mengawasi dan memberikan batasan penggunaan gawai tersebut.

2. Memaksimalkan teknologi
Perkembangan teknologi bisa membantu Anda menciptakan anak cerdas bila dimaksimalkan sesuai potensinya. Anda, misalnya, bisa menggunakan teknologi virtual reality untuk mengajarkan banyak hal pada anak, misalnya cara bermain olahraga tertentu atau memperkenalkan anak pada hewan prasejarah yang sudah punah.

3. Banyak bertanya, sedikit menjelaskan
Dengan banyak bertanya pada anak akan melatih kemampuan memecahkan masalah sekaligus mempertajam imajinasi anak. Misalnya, ketika tengah berkendara, Anda bisa mengajukan pertanyaan sederhana pada anak, seperti “apa yang akan terjadi kalau kita melanggar lampu lalu lintas?”

Metode parenting seperti ini menunjukkan keberhasilan bila anak kemudian sering mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan “mengapa”. Ya, pertanyaan seperti ini akan membuat Anda lelah, tapi ingatlah bahwa itu merupakan pertanda Anda sudah dalam jalur yang benar untuk menciptakan anak cerdas.

4. Dukung pertemanan sehat, hindari pertemanan toxic
Benar, anak memang seharusnya bermain dengan siapa saja. Namun, Anda berhak membatasi anak bergaul dengan teman-teman yang toxic agar ia tidak terpengaruh dengan pergaulan seperti itu.

5. Pilih sekolah dan guru yang kompeten
Pola parenting anak bisa buyar ketika sekolah dan tenaga pengajar di dalamnya tidak menunjukkan visi yang sama dengan Anda. Ingat, anak Anda akan berada di sekolah sekitar 6 jam per hari sehingga institusi ini sangat berperan untuk membentuk pola pikir anak, terutama dalam hal akademis.

Jika memungkinkan pilih sekolah yang dikenal akan kepintaran siswanya, agar anak Anda terpacu untuk berada di level yang sama. Yang tak kalah penting, pilih sekolah yang mendukung setiap bakat anak yang berbeda-beda serta memiliki program yang dapat mengembangkan potensi anak Anda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Jangan paksa anak
Setiap anak memiliki karakternya masing-masing, tugas orangtua hanyalah mengarahkan. Anak yang pendiam jangan dipaksa menjadi anak yang aktif secara fisik, begitu pula anak yang lebih suka aktivitas di luar ruangan jangan dipaksa belajar di dalam kelas dalam waktu yang panjang.

Sebaliknya, orangtua bisa mengarahkan karakter anak tersebut menjadi keuntungan baginya, misalnya anak pendiam dapat diberi banyak buku bacaan yang meningkatkan intelegensinya. Selama anak tidak berperilaku menyimpang dan masih dalam batas kewajaran, hormati keinginan anak untuk menjadi dirinya sendiri.

Orangtua juga harus ingat bahwa anak cerdas tetaplah anak-anak yang suka bermain. Jadi, selalu sediakan waktu baginya untuk menyalurkan kegiatan dalam bentuk lain, misalnya berolahraga atau bahkan sekedar main video games.

Ketika menerapkan pola parenting anak demi menciptakan anak cerdas, tidak jarang orangtua melakukan kesalahan yang disadari maupun tidak. Pertama orang tua memiliki ekspektasi yang tidak realistis. Jika melakukan pola parenting anak yang tidak realistis dapat membuat orangtua maupun anak stres hingga depresi. Contohnya, Anda berharap bahwa anak menguasai setiap mata pelajaran di sekolah, mulai dari matematika hingga olahraga.

Kesalahan berikutnya tidak memiliki aturan atau menerapkan batasan. Jika Anda menerapkan aturan ketat pada anak memang tidak baik, namun memberi kebebasan 100 persen juga bukan pola parenting anak yang akan merangsang kecerdasan mereka. Sebagai jalan tengah, Anda tetap dapat memberi kebebasan pada anak, namun dengan beberapa pilihan atau batasan yang tak boleh ia langgar.

Misalnya, anak boleh bermain video games setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Anak mungkin akan kesal atau marah, di sinilah orangtua harus memberi pengertian pada anak bahwa yang ini dilakukan untuk kebaikannya di masa mendatang. 

Terakhir yang sering dilakukan orang tua adalah tidak konsisten. Ketika Anda sudah menetapkan aturan dan batasan, lakukan dengan konsisten. Melakukan hal yang tidak konsisten akan membuat anak bingung karena Anda memberi contoh yang berubah-ubah dalam situasi yang sama. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

4 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

8 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

10 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

19 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

29 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

29 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak