TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang tua menghadapi masa di mana anak susah makan dan melakukan gerakan tutup mulut atau GTM. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak usia dini dalam periode makan sehari-hari. GTM juga memiliki makna yang sama seperti Picky Eating yang termasuk Feeding Disorder atau gangguan makan.
Berdasarkan sebuah riset, pemberian makan pada anak sering menjadi tantangan bagi setiap orang tua. Masalah makan pada balita dan anak usia dini terjadi setidaknya 26,9 persen dan 15 persen diantaranya karena anak-anak ini sangat selektif dalam memilih asupan makanan. Lebih jauh, jumlahnya dapat meningkat menjadi 40 – 70 persen pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik.
Jika Anda menghadapi situasi anak GTM, psikolog Carmelia Riyadhni memberikan beberapa tips untuk orang tua, dari siaran pers yang diterima Tempo.co, Rabu 4 Maret 2020.
1. Menjaga ekspektasi
Dalam memberikan asupan makanan untuk si kecil, orang tua dapat berkonsulatasi kepada ahli gizi berapa banyak asupan yang diperlukan si kecil, durasi pemberian makanan dan hal-hal terkait pertumbuhan anak.
2. Jangan membandingkan diri
Dalam mendukung pengembangan diri anak, setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam melakukan pola asuh kepada anak, termasuk memberi pelajaran saat makan kepada anak. Karena itu, dengan tidak membandingkan cara kita dengan keluarga lain dalam memberikan makan, dapat mengurangi tingkat stres saat anak GTM.
3. Manajemen waktu
Sebagai orang tua tentu juga memiliki tantangan tersendiri dalam mengatur waktu bersamaan kegiatan rutin lainnya. Sebab itu, buat skala prioritas untuk pekerjaan rumah, delegasi pekerjaan rumah, serta aktivitas lainnya menjadi hal yang patut dicermati.
4. Menjaga kondisi fisik
Para orang tua agar selalu semangat dalam mendukung perkembangan anak, juga harus didukung oleh kondisi fisik yang fit. Dengan makan dan tidur teratur, bergerak selama 15-30 menit setiap hari, atau pun menjalani hobi atau kegiatan yang menyenangkan.
5. Ciptakan Mantra
M: Mata pejamkan sebentar
A: Ayo ambil nafas pelan-pelan
N: “Namanya proses belajar”
T: Tarik nafas sekali lagi
R: “Rusuh ini hanya sementara”
A: Akan indah pada waktunya
“Makan merupakan salah satu proses belajar untuk anak maka sebaiknya dilakukan dengan menyenangkan bersama-sama. Ibu yang bahagia akan membuat keluarga dan anak bahagia,” ujar Carmelia.