Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Virus Corona, Ini Langkah Supaya Tak Panik Berlebihan

image-gnews
Antrean pembeli di kasir di Hypermart Gajah Mada Plaza, Gambir, Jakarta Pusat, Senin malam, 2 Maret 2020. Tak hanya etalase bahan makanan yang tampak kosong, etalase sabun tangan dan sabun cair pun tampak kosong. TEMPO/Lani Diana
Antrean pembeli di kasir di Hypermart Gajah Mada Plaza, Gambir, Jakarta Pusat, Senin malam, 2 Maret 2020. Tak hanya etalase bahan makanan yang tampak kosong, etalase sabun tangan dan sabun cair pun tampak kosong. TEMPO/Lani Diana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah secara resmi telah mengumumkan kasus positif virus corona. Hal ini membuat publik merasa resah karena virus corona bisa menular antar-manusia. Namun ternyata kepanikan yang berlebihan bisa membuat seseorang menjadi stres.

Psikolog Anisa Cahya Ningrum menjelaskan yang kaitan antara panik dan stres. "Otak dengan segera memproduksi hormon kortisol yang akan berdampak pada beberapa mekanisme tubuh," ujar Anisa saat dihubungi Tempo.co, Selasa 3 Maret 2020.

Mekanisme tubuh itu contohnya tekanan darah dan denyut jantung menjadi lebih cepat, tekanan pada bola mata meningkat, sistem pencernaan terganggu, dan gerakan otot juga terganggu. "Satu hal lagi yang tak kalah penting dari meningkatnya hormon stres, yaitu terjadinya penurunan sistem imun di dalam tubuh. Ketika daya tahan tubuh terganggu, maka risiko tertular penyakit menjadi semakin besar," ucapnya.

Selain itu, hormon kortisol yang tinggi, juga menyebabkan Prefrontal Cortex menjadi terganggu. Ini adalah area otak yang mengatur kemampuan membuat keputusan dan perencanaan. "Jika bagian Prefrontal Cortex terganggu, maka seseorang bisa mengambil keputusan yang tidak logis, misalnya seperti fenomena impulsive buying yang sekarang ini sedang banyak terjadi," lanjut Anisa.

Menurut Anisa, penyebab masyarakat yang panik karena belum mendapat informasi yang tepat tentang fenomena ini, sehingga mengambil langkah yang cenderung berlebihan. Publik beranggapan, bahwa akan terjadi wabah besar, yang berdampak pada kesehatan dan mungkin juga akan mengalami kelaparan dalam kurun waktu tertentu. "Kepanikan hingga melakukan impulsive buying juga disebabkan oleh dorongan yang tinggi untuk menyelamatkan diri dan keluarga, tanpa adanya kepedulian terhadap kepentingan orang lain," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agar masyarakat tidak panik berlebihan, perlu upaya sinergi dari berbagai pihak.  Anisa menyarankan agar pemerintah memberikan informasi yang akurat tentang gejala penyakit, proses penularan, masa inkubasi, cara pencegahan dan langkah-langkah intervensinya.

Selain itu, masyarakat diharapkan proaktif mencari tahu tentang virus corona ini dari sumber yang dipercaya, dan tidak menelan mentah-mentah semua informasi, tanpa memastikan kebenarannya. Masyarakat juga perlu menahan diri untuk tidak serta merta membagikan informasi ke publik, sebelum memastikan akurasi beritanya.

Selain berperan dalam menyajikan informasi yang kredibel, media juga diharapkan ikut memberikan efek menenangkan, agar masyarakat tidak semakin panik karena berita yang menghebohkan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

2 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.