Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pecinta Kopi Wajib Tahu Perbedaan Dasar Kopi Arabika dan Robusta

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
ilustrasi kopi (pixabay.com)
ilustrasi kopi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada lebih dari 100 jenis kopi di dunia. Tapi yang paling populer adalah kopi arabika dan kopi robusta. Bagi para pecinta kopi, mengetahui perbedaan kedua jenis kopi ini cukup penting. Beda jenis kopi, maka beda juga rasanya. 

Hal ini karena kandungan keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kandungan ini membuat manfaat kesehatan arabika  atau Coffea arabica) dan kopi robusta atau Coffea canephora juga memiliki perbedaan.

Berikut perbedaan yang mendasar antara kopi arabika dan robusta

1. Asal kopi
Kopi arabika merupakan tanaman yang pertama kali ditemukan di Ethiopia. Namun, kopi ini banyak dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 610-1830 meter di atas permukaan laut. Di pihak lain, kopi robusta bisa dibudidayakan di dataran rendah. Indonesia, Vietnam, dan Brasil merupakan tiga negara eksportir utama dari jenis kopi yang satu ini.

2. Harga
Kopi arabika
menguasai 70 persen pasar kopi di dunia dengan harga yang lebih mahal dibanding kopi robusta. Hal ini dikarenakan perawatan kopi arabika lebih rumit karena tanaman ini hanya bisa tumbuh di lingkungan yang sejuk, namun akan mati jika cuaca terlalu dingin.

Di sisi lain, kopi robusta bisa tumbuh di cuaca yang cenderung panas dan tidak rentan terkena parasit sehingga membutuhkan perawatan yang lebih murah dibanding arabika. Di pasaran, kopi robusta kerap diolah menjadi kopi instan.

Tanaman kopi arabika juga lebih rentan terserang hama dibanding kopi robusta. Perbedaan arabika dan robusta juga terlihat dari segi produksi, yakni panen kopi arabika hanya sekitar 1.500-3.000 kg/hektare, sedangkan kopi robusta bisa sampai 2.300-4.000 kg/hektare.

3. Bentuk fisik
Secara fisik, kopi arabika berbentuk lebih pipih dan lonjong dibanding biji kopi robusta. Kopi robusta yang belum digiling sendiri bentuknya agak bundar dan ukurannya lebih kecil dibanding arabika.

4. Rasa
Bagi pecinta kopi, rasa biji kopi setelah diseduh adalah yang utama. Soal ini, kopi arabika dianggap lebih unggul dibanding kopi robusta karena memiliki rasa yang lebih ringan dibanding kopi robusta.

Salah satu penyebab perbedaan arabika dan robusta dari segi rasa ini dipengaruhi oleh kandungan kafein pada biji kopinya. Kopi robusta mengandung 2,7 persen kafein, sedangkan kopi arabika hanya memiliki 1,5 persen kafein sehingga rasa kopi robusta akan lebih pahit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbedaan arabika dan robusta dari segi rasa juga dipengaruhi oleh kandungan lipid di dalamnya. Kopi arabika mengandung 60 persen lebih banyak lipid dan hampir dua kali lebih banyak gula alami dibanding robusta yang membuat rasa kopi arabika lebih manis.

Manfaat kopi arabika dan kopi robusta

Perbedaan kandungan pada kopi arabika dan kopi robusta membuat manfaat mereka bagi kesehatan juga berbeda. Kopi arabika, misalnya, dicap lebih baik dalam hal meningkatkan konsentrasi dan memori seseorang karena kopi ini mengandung asam klorogenik  atau CGA lebih banyak dibanding kopi robusta.

Sebaliknya, penelitian lain mengungkap bahwa kopi robusta memiliki efek yang lebih baik daripada kopi arabika dalam hal pencegahan gigi berlubang. Hal ini dikarenakan kombinasi kandungan kafein dan fenol pada robusta terbukti dapat menghambat perkembangbiakan bakteri Lactobacillus acidophilus yang berperan dalam kerusakan gigi.

Terlepas dari perbedaan arabika dan robusta tersebut, keduanya adalah jenis kopi yang secara umum memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti:

- Menurunkan risiko Anda terkena diabetes tipe 2, terutama bila diminum tanpa tambahan gula
- Menurunkan risiko terkena penyakit Parkinson karena kandungan kafeinnya
- Mencegah terjadinya penyakit hati maupun kanker hati
- Menjaga kesehatan jantung, seperti gagal jantung.

Meskipun demikian, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi kopi arabika maupun kopi robusta secara berlebihan karena malah akan menimbulkan masalah-masalah kesehatan yang tidak diinginkan.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

4 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

6 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Inilah Daftar Minuman yang Memperbesar Risiko Dehidrasi saat Puasa

9 hari lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Inilah Daftar Minuman yang Memperbesar Risiko Dehidrasi saat Puasa

Minuman manis, berkafein, beralkohol, bersoda, mengandung santan justru memperbesar risiko dehidrasi saat puasa.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

11 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

11 hari lalu

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com
Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

17 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

19 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

21 hari lalu

Ilustrasi minuman teh. TEMPO/ Nita Dian
Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

21 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

27 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?